Persahabatan tiga ABG gay - 14

1 comments

Temukan kami di Facebook
Malam itu, jarum jam di kamar Johan sudah menunjukkan pukul 19.30 WIB ketika ketiga remaja gay itu sedang dimabuk oleh kenikmatan seksual bertiga. Mulut Johan mulai mendesah-desah ketika ia merasakan sensasi kenikmatan seks yang diterimanya dari perbuatan dua cowok kekasihnya itu. Di tengah kesibukan bibirnya yang saling melumat dan memagut dengan bibir Iwan, Johan masih sempat mendesah dan mengerang erotis, ketika ia merasakan puting kirinya dijepit dengan lembut oleh bibir Tomi. Sebagai reaksi pelampiasan, ia mempercepat kocokan tangannya pada penis Iwan dan tangannya juga mempercepat pelintiran lembut pada puting kiri Iwan.
Perlakuan balasan Johan itu, tak ayal membuat Iwan juga turut mendesah dan mengerang. Desahan dan erangan dari mulut Johan dan Iwan justru membuat Tomi makin bernafsu mengocok penis Johan. Kocokan tangannya pada batang kemaluan Johan semakin lama cepat, sehingga membuat badan Johan menggelinjang dan menggeliat menahan kenikmatan yang makin deras mengaliri sekujur syaraf pada tubuhnya. Mulut Johan pun makin keras mendesah dan mengerang. Desahan dan erangan Johan makin keras, ketika Iwan melepaskan kuluman mulutnya pada bibir Johan yang seksi, dan berpindah mengulum puting susu Johan bagian kanan.
Maka pemandangan pun menjadi semakin erotis, ketika Tomi dan Iwan sama-sama mengenyot buah dada Johan, seperti sepasang bayi kembar sedang mengisap air susu dari ibunya. Hisapan serta gelitikan lidah dan mulut Iwan dan Tomi secara bersamaan pada dua puting susu Johan dikombinasi dengan kocokan-kocokan penuh nikmat tangan Tomi pada penisnya, membuat Johan tidak mampu mengendalikan dirinya lagi. Mulutnya makin keras mengerang, diselingi beberapa kali pekikan lirih pertanda dia sedang merasakan arus kenikmatan yang sungguh dahsyat dan memabukkan. Dengan mata yang terus terpejam, Johan semakin terbuai oleh kenikmatan sentuhan dan aliran seks yang diberikan oleh dua cowok kekasihnya itu.
Tapi beberapa saat kemudian Johan menyadari, kenikmatan yang berasal dari puting susu kirinya tidak terasa lagi. Lembutnya lidah Tomi yang menggelitik puting susunya sudah tidak dirasakannya lagi. Sebagai gantinya, dia merasakan ada sentuhan lembut dan basah serta hangat pada kepala penisnya yang sudah basah berlendir. Ternyata, Tomi sudah puas bermain dengan puting kiri Johan, dan kini memindahkan aksi mulut dan lidahnya pada batang kemaluan sepanjang 17,5 cm yang menjadi kebanggaan Johan. Dengan penuh perasaan, Tomi menjilati setiap tetes pre cum bening yang meleleh membasahi batang penis Johan. Setelah semua bagian batang kemaluan keras dan kekar itu dibersihkan dari pre cum yang terasa asin dan gurih, giliran kepala batang kemaluan yang merah jambu itu mendapat sentuhan erotis dari lidahnya. Begitu ujung lidah Tomi menyentuh permukaan kepala kontol Johan yang licin dan mengkilat, tubuh Johan dengan reflek langsung menggelinjang berkali-kali. Setiap kali lidah itu menyentuh kepala kontolnya, Johan langsung menggelinjang diiringi dengan desahan dan erangan lirih.
Mulut Johan mulai kembali mendesah dengan ritme yang konstan dan gelinjangan pinggang serta pinggulnya mereda setelah seluruh kepala penisnya berada dalam kuluman hangat mulut Tomi. Johan mendesah panjang setelah semua bagian dari kepala penisnya yang bulat dan licin itu masuk ke dalam rongga mulut Tomi. Ia merasakan kehangatan yang nikmat ketika mulut Tomi mengatup rapat dan bibir itu menjepit lembut kepala kontolnya. Johan merasakan sensasi yang lebih nikmat ketika ia merasakan kepala kontolnya disedot dengan lembut oleh mulut Tomi. Dan kenikmatan itu makin meningkat ketika sedotan-sedotan mulut Tomi semakin kuat disertai oleh gerakan kepala Tomi yang maju mundur sepanjang batang kemaluannya, sehingga penisnya pun tampak keluar masuk rongga mulut Tomi. Gerakan mulut Tomi yang maju mundur itu memberikan kenikmatan yang mengalir deras pada setiap syaraf seks di tubuh Johan. Dan gerakan mulut itu telah menggantikan sepenuhnya gerakan onani yang sebelumnya dilakukan tangan kanan Tomi pada batang penis Johan.
Tomi tampak sangat menikmat kelezatan yang muncul dari kekenyalan daging dan urat pada kemaluan Johan. Dengan mata terpejam, ia tampak sangat bernafsu mengulum, menghisap, menjilati serta menggelitik batang kontol yang tampak perkasa itu. Sementara Tomi sedang asik memberikan oral seks pada diri Johan, rupanya Iwan tak mau ketinggalan dalam adegan oral seks itu. Ia rupanya juga ingin merasakan nikmatnya mengulum penis yang keras, hangat dan kenyal dalam mulutnya. Maka ia segera meninggalkan puting kanan Johan, dan bergerak menuju selangkangan Tomi, di mana terdapat batang penis Tomi yang tampak indah menggelantung di selangkangan antara dua paha mulus dan kekar. Dengan cepat Iwan dalam posisi tubuh rebah telentang menyusup di antara selangkangan Tomi yang sedang menungging. Rupanya Tomi juga terlalu asik dengan mainan kontol barunya itu, sehingga ia tidak menyadari bahwa kepala dan mulut Iwan sudah berada tepat di bawah batang penisnya yang menggelantung panjang. Karena penisnya itu panjang, maka dengan mudah lidah Iwan menggapai kepala penis Tomi yang sudah berkali-kali meneteskan pre cum bening.
Tomi baru menyadari kehadiran kepala dan mulut Iwan diselangkangannya, ketika ia merasakan adanya sentuhan lembut dan hangat pada kepala penisnya. Ia sempat melihat, betapa liar dan bernafsunya lidah Iwan menjilati seluruh bagian batang penisnya, serta menggelitik bagian kepala penisnya yang sangat peka rangsangan. Tomi sempat memekik lirih dan mengerang panjang, ketika mulut Iwan mulai mengulum penisnya dari arah belakang. Pekikan itu makin keras ketika mulut Iwan pindah mengulum dua buah zakarnya yang tampak menggelantung ranum seperti buah jeruk. Lidah Iwan tampak bergerak lincah dan liar menari-nari di sela-sela rimbunya bulu jembut yang tumbuh lebat di selangkangan serta bagian pangkal penis Tomi. Kuluman serta sedotan mulut Iwan pada buah zakar Tomi, menimbulkan rasa ngilu bercampur geli dan nikmat yang menjalari seluruh tubuh Tomi.
Ulah mulut Iwan pada buah zakar Tomi yang semakin bernafsu dan liar itu, membuat Tomi makin sulit menahan dirinya. Ia makin keras mengerang dan merintih berkepanjangan, menyaingi erangan dan pekikan erotis yang keluar dari mulut Johan. Maka Johan dan Tomi saling bersahutan mendesah, memekik, mengerang, dan merintih yang semuanya bernada erotis dan membangkitkan gairah birahi setiap orang yang mendengarkannya. Tetapi, untungnya, malam itu, rumah Johan sedang kosong, sehingga mereka bertiga bebas mengeluarkan ekspresi dan menumpahkan seluruh hasrat birahinya, tanpa perlu khawatir terdengar oleh orang lain.
Derasnya aliran kenikmatan yang dirasakan Tomi pada penis dan zakarnya yang dikulum bergantian oleh mulut Iwan, kemudian terhenti, ketika lidah dan bibir Iwan bergeser ke bagian antara buah zakarnya dengan mulut anusnya. Sebagai gantinya, Tomi merasakan kenikmatan yang tak kalah hebat, ketika lidah Iwan menggelitik kulit antara buah zakarnya dengan bibir anusnya. Kenikmatan itu makin meningkat ketika lidah Iwan mulai menyentuh daerah kulit di sekitar bibir anusnya. Tomi menggelinjang beberapa saat ketika ia merasakan ada suatu sentuhan hangat dan basah pada bibir anusnya. Rupanya saat itu, lidah Iwan mulai menggelitik dan menjilati bibir anus Tomi. Saat itulah, Tomi menyadari, bahwa Iwan sudah berada di puncak hasrat birahinya.
Pengalamannya selama tiga bulan menjalin hubungan asmara dan seks bersama Iwan, menjadikan Tomi mengerti dan memahami semua sifat dan keinginan Iwan saat melakukan hubungan seks. Bila lidah Iwan sudah menyentuh bibir anusnya, maka itu merupakan pertanda baginya agar bersiap-siap menerima penetrasi penuh kenikmatan dari sodokan penis Iwan pada anusnya. Karena itu, ketika ia merasakan nikmatnya sentuhan lembut lidah dan bibir Iwan pada anusnya, Tomi segera melemaskan seluruh otot di bagian pinggang dan pantatnya. Setelah semua otot di bagian pinggang dan pantat serta anusnya rileks, Tomi yang sedang menungging dengan wajah menghadapi selangkangan Johan, mulai membuka pahanya lebar-lebar sehingga tampak rekahan pantat
dengan mulut anus yang sudah sedikit membuka karena ototnya sudah rileks. Posisi itu memudahkan jalan bagi kontol Iwan untuk menembus kehangatan dan kepekatan lubang anus Tomi.
Tetapi sebelum Iwan benar-benar memasukkan batang kemaluannya ke dalam anus Tomi, Iwan lebih dulu memasukkan jari telunjuk kirinya dalam anus yang hangat dan kesat itu. Dengan sedikit dibasahi ludahnya, Iwan dengan mudah memasukkan jari tengahnya ke dalam anus Tomi. Tomi merasakan sedikit nyeri ketika telunjuk Iwan mulai memasuki liang anusnya. Tetapi rasa nyeri itu segera berubah menjadi sentuhan penuh nikmat, ketika jari telunjuk Iwan mulai menyentuh otot-otot yang melingkar pada anusnya. Otot itu terasa nikmat dipijit-pijit oleh telunjuk Iwan.
"Akh.. oh aahh. Enak Wan teruskan Wan masukkan lebih dalam lagi aakh ooh.." desah Tomi panjang tanpa henti, ketika pelan tapi pasti telunjuk Iwan menyusup semakin dalam ke liang anusnya.
Desahan erotis dari mulut Tomi itu ternyata makin menggugah gairah birahi Johan yang sejak awal lebih banyak pasif, karena dia memang belum berpengalaman melakukan hubungan homoseks, apalagi sekaligus bertiga. Namun ketika ia melihat Iwan mulai memainkan telunjuknya pada anus Tomi, Johan segera mengambil inisiatif untuk berperan lebih aktif lagi. Ia segera bangun dan membalikkan posisi tubuhnya, dengan kepalanya berada di bagian bawah perut Tomi yang sedang menungging.
Setelah mengatur posisinya, maka mulut Johan kini tepat menganga di bawah kontol Tomi yang tampak berdenyut-denyut dan bergoyang lembut seirama goyangan pinggulnya yang sedang mengimbangi kenikmatan yang terjadi akibat gesekan antara jari telunjuk Iwan dengan dinding anusnya. Dengan cepat, mulut Johan yang haus seks itu segera menangkap ujung kontol Tomi yang makin memerah dan terus meneteskan pre cum dengan deras. Begitu berhasil menangkap kepala penis Tomi, mulut Johan langsung menyedot dan mengulum penis itu dengan ganasnya. Akibatnya, Tomi menggelinjang makin hebat dan goyangan pinggulnya makin liar dan tidak terkendali. Mulut Tomi pun makin keras mendesah dan mengerang karena menahan nikmat yang tiada taranya.
Bersambung . . . .





Komentar

1 Komentar untuk "Persahabatan tiga ABG gay - 14"

Anonim mengatakan...
3 Mei 2012 pukul 07.49

ini crrita puanjaaaaaaang amat sihhh, males bacanya juga hadeeeuuuh

Posting Komentar

Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.

 

Rumah Seks Indonesia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Church by Brian Gardner Converted into Blogger by Bloganol dot com Modified by Axl Torvald