Sementara itu, sang peri melepaskan busana permaisuri. Ketiganya kini telanjang bulat di tepi kolam. Kemudian sang peri
bangkit dari duduknya. Sang raja tak melepaskan kontol sang peri dari mulutnya. Ia mengikuti kemana sang peri bergerak. Sang peri merebahkan tubuhnya di lantai kemudian ia membungkukkan tubuh sand permaisuri sehingga wajah cantiknya tepat menghadap ke selangkangan sang raja. Sang permaisuri cepat menangkap maksud sang peri, mulutnya langsung melahap kontol sang raja.
Sang peri tampan mengikuti kegiatan permaisuri. Mulutnya juga mengejar kontol milik sang raja. Berebutan mereka mulai mengerjai batang kontol milik sang raja. Bergantian mulut keduanya mengulum dan melumat kontol besar itu membuat sang raja mengerang-erang keenakan diantara kesibukannya memuluti kontol sang peri.
Hisap menghisap, jilat menjilat berlangsung cukup lama. vagina sang permaisuri juga dapat giliran dikerjai oleh sang raja dan sang peri. Akhirnya pesta oral itu berakhir dengan ketiganya secara bersama-sama memuntahkan cairan birahi mereka ke dalam cawan tempat minum yang sudah disediakan.
"Hohh.. Hohh.. Hohh.. ," dengus ketiganya saat semburan cairan birahi mereka memenuhi cawan tempat minum itu.
Usai menumpahkan cairan birahi itu ketiganya tergeletak lemas di tepi kolam dengan tubuh basah kuyup bersimbah keringat. Sementara di dalam kolam, ketiga selir raja pun mendengus-dengus karena orgasme mereka telah sampai juga rupanya.
"Minumkanlah cairan ini pada putramu wahai raja," kata sang peri menyerahkan cawan tempat minum itu pada sang raja setelah tubuh mereka kembali segar lima tak lama kemudian.
"Mengapa putraku harus meminumnya wahai peri?" tanya sang raja.
"Cairan ini adalah cairan kehidupan. Dengan meminum cairan ini maka ia akan terhindar dari kutukan kematian sang peri jahat. Namun seperti yang aku katakan padamu, hindarkanlah ia dari goresan pedang. Karena meskipun ia tidak mati, namun ia akan tertidur dan akan sangat berat untuk membangunkannya," kata sang peri menjelaskan.
"Baiklah wahai peri, aku akan mengingatnya selalu. Namun bolehkah aku mengajukan satu pertanyaan terakhir padamu wahai peri. Pertanyaan ini sudah mengganjal di hatiku sejak engkau datang dalam mimpiku beberapa waktu yang lalu,"
"Apakah yang hendak kau tanyakan itu? Katakanlah,"
"Ngg.. Mengapa kalian sellau hadir ke hadapan kami dalam keadaan telanjang bulat atau kalaupun tidak telanjang menggenakan pakaian yang transparan sehingga tubuh kalian dapat terlihat jelas seperti ini?" tanya sang raja.
"Ohh.. Kami hadir seperti ini agar terlihat indah wahai raja. Bukankah dengan penampilanku seperti ini terlihat indah," sahut sang peri tersenyum manis.
Membuat wajahnya yang tampan semakin enak dilihat. Tak lama kemudian sang peri menghilang. Cairan itu kemudian diminumkan pada putra mahkota. Saat meminumnya putra mahkota terlihat demikian lahap. Rupanya ia menyukai kegurihan cairan itu. Tahun-tahun berlalu tanpa terasa. Satu hari lagi Pangeran Andrew, demikian nama putra mahkota kerajaan Antah Berada Dimana itu, genap berusia tujuh belas tahun. Ia tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan gagah.
Sejak kecil Pangeran Andrew diajarkan berbagai macam olah raga yang memebuat tubuhnya terbentuk atletis sempurna. Ia pintar berenang dan berkuda. Selain itu ia juga mahir memanah dan menggunakan tombak saat berburu. Ketampanan Pangeran Andrew membuat setiap wanita yang melihatnya jatuh cinta. Namun sampai saat ini belum ada satupun wanita yang menggoda hatinya. Seperti lazimnya kehidupan keluarga istana sang pangeran memang doyan ngesex. Nafsunya yang besar ditunjang dengan fisiknya yang kuat membuat setiap wanita yang pernah ditidurinya ketagihan. Namun demikian ia tak menemukan cinta dari sekian banyak wanita yang pernah ditidurinya itu. Baginya wanita-wanita itu hanya sekadar teman pemuas nafsunya saja.
Para wanita ramai membicarakan sang pangeran. Terutama kedahsyatan kontolnya yang gemuk panjang seperti terong ungu itu. Apabila dilangsungkan pesta di istana, maka setiap wanita yang hadir di pesta itu, tidak terkecuali pada selir raja sekalipun, berharap-harap dapat berdansa dengannya. Saat berdansa para wanita dengan sengaja berdiri sangat rapat dan memeluk pinggang Pangeran Andrew dengan erat. Sembari berdansa mereka berkesempatan menggesek-gesek selangkangan sang pangeran yang menonjol.
Wanita-wanita itu dapat merasakan betapa keras dan gedenya kontol sang pangeran yang tersimpan dibalik celananya yang sangat ketat, sebagaimana umumnya celana laki-laki masa itu. Tentu saja tak lupa mereka menggoda sang pangeran agar bersedia menggagahi mereka usai dansa.
Karena itu pesta ulang tahun ketujuh belas sang pangeran sangat dinanti-nantikan seluruh wanita seantero negeri. Juga putri-putri dari kerajaan tetangga. Mereka sudah sibuk mempersiapkan diri untuk menghadiri pesta itu. Gaun ketat yang menampilkan lekuk tubuh dan memamerkan belahan buah dada sudah mereka pesan untuk dipakai pada pesta nanti.
Di istana kesibukan sudah mulai terasa. Gedung istana sudah dihias seindah mungkin. Sejak kemarin berduyun-duyun penduduk negeri mulai mengantarkan hasil bumi ke istana sebagai bahan makanan pesta nantinya. Sambil mengantarkan hasil bumi tak lupa mereka mencucapkan selamat pada sang raja dan permaisuri sekaligus mendoakan kesehatan dan panjang umur untuk putra mahkota. Semua terlihat ceria, demikian juga sang raja dan permaisuri. Mereka bersyukur sampai saat ini tidak pernah terjadi hal-hal yang mereka kuatirkan pada putra mereka. Mereka sangat mengharapkan pesta tujuh belas tahun Pangeran Andrew segera usai dengan demikian berakhir pula kutukan pada sang pangeran.
Sementara kesibukan di dalam istana berlangsung, Pangeran Andrew juga sedang sibuk dengan urusan memuaskan syahwatnya sendiri di kandang kuda kerajaan. Berpegangan kuat pada kandang dalam keadaan menungging pasrah, seorang gadis cantik sedang dientot Pangeran Andrew dari belakang. Tangan sang pangeran mencengkram kuat buah pantat yang putih dan montok milik sang gadis.
Gadis cantik itu adalah salah seorang penduduk negeri Antah Dimana Berada yang tadi mengantarkan hasil bumi ke istana. Usai mengantarkan hasil bumi ia bertemu Pangeran Andrew yang baru saja kembali dari berkuda keliling kerajaan. Melihat pangeran tampan itu ia tak kuasa untuk menahan kerlingan matanya menggoda sang pangeran. Tentu saja Pangeran Andrew tak hendak melewatkan kesempatan, direngkuhnya tubuh gadis itu dan kemudian membawanya naik ke atas kuda. Dihelanya kuda segera menuju kandang.
Sesampainya di kandang dengan buru-buru diturunkannya tubuh gadis itu. Tanpa banyak bicara didorongnya sang gadis menghadap kandang. Kemudian sang pangeran sibuk melepaskan celananya sementara sang gadis sibuk melepaskan roknya. Tak memakan waktu lama kontol besar sang pangeran sudah menelusup ke dalam vagina gadis itu. Kini keduanya asyik bergoyang pantat memuaskan birahi mereka hingga cairan cinta mereka menyembur dari alat kelamin masing-masing.
Keesokan harinya istana kerajaan tumpah ruah dengan manusia. Mereka hadir meramaikan pesta ulang tahun sang pangeran. Sepanjang hari itu sang pangeran sibuk berdansa dengan beberapa gadis yang cantik-cantik. Beberapa dari gadis itu dientotnya usai mereka berdansa. Stamina sang pangeran memang luar biasa. Meski sudah berulang-ulang mengentot dengan beberapa gadis, tubuhnya tetap kuat perkasa.
Menjelang tengah malam suasana pesta semakin meriah. Raja dan permaisuri terlihat sangat gembira. Mereka sudah meyakini bahwa putra mahkotanya akan lepas dari kutukan peri jahat itu. Karena sampai menjelang tengah malam mereka melihat Pangeran Andrew masih segar bugar. Berganti-ganti berdansa dengan wanita-wanita cantik yang hadir disitu.
Sang pangeran sedang asyik berdansa dengan putri cantik dari sebuah kerajaan tetangga. Sang putri sibuk menggoda sang pangeran, mengajaknya untuk ngentot. Namun saat itu mata sang pangeran sedang terpaku pada seorang gadis yang sangat cantik sedang berdiri di sudut ruangan. Gadis itu membuat sang pangeran penasaran. Sejak tadi ia selalu berdiri pada jarak yang dapat dilihat oleh Pangeran Andrew, matanya menatap penuh goda pada sang pangeran namun tak pernah sekalipun ia mendekat dan mengajak sang pangeran untuk berdansa.
Godaan putri cantik yang sedang berdansa dengannya ini tak diacuhkannya. Malahan kemudian sang pangeran permisi meninggalkan putri itu untuk mendekati gadis cantik yang membuatnya penasaran itu.
"Siapakah engkau wahai putri cantik? Aku baru sekali ini melihatmu hadir di pestaku. Tidakkah ada kenginanmu untuk berdansa denganku?" goda sang pangeran.
"Hamba hanya rakyat biasa wahai pangeran tampan. Mana berani saya mengajak pangeran berdansa dengan saya," jawab gadis itu dengan lirikan malu-malu.
"Aku tak pernah membedakan gadis yang berdansa denganku. Bagiku rakyat biasa atau putri raja sama saja. Bersediakah kau berdansa denganku?" tanya sang pangeran.
Dengan malu-malu gadis itu menangguk. Pangeran Andrew segera membawanya ke tengah-tengah lantai dansa. Saat berdansa gadis ini semakin membuat sang pangeran penasaran. Tidak seperti gadis yang lain, ia tak sekalipun menggoda sang pangeran. Ia tak menggesek-gesek kontol pangeran seperti gadis lain. Sang pangeran tiba-tiba merasa jatuh cinta pada gadis ini. Kontolnya terasa ngaceng berat. Tubuh gadis ini sangat mempesona. Buah dadanya yang besar dan penuh terasa sangat menyumpal di dada bidang Pangeran Andrew. Dengan nakal sang pangeran menggesek-gesek kontolnya pada tubuh gadis itu.
"Pangeran.. Apa-apan sih. Kan malu," kata sang gadis dengan muka merah.
"Mengapa harus malu? Biasanya para gadis itu yang melakukan hal ini padaku," sahut sang pangeran bergetar. Ia sudah sangat terangsang.
"Maukah kau mengentot denganku sekarang sayang?" bisik sang pangeran.
"Sekarang? Disini maksudnya?" tanya gadis itu.
"Tentu tidak mari kita ke kamarku," kata sang pangeran, kemudian ia menarik gadis itu mengikutinya.
Sesampainya di kamar tubuh sang gadis langsung didorong oleh Pangeran Andrew ke atas ranjang. Di tepi ranjang sang pangeran sibuk melepaskan seluruh pakaiannya hingga telanjang bulat. Tubuhnya yang kekar berdiri tegak demikian juga kontolnya yang mengacung tegak ke atas.
"Bukalah bajumu wahai gadis cantik," kata sang pangeran.
Gadis itu segera melepaskan seluruh pakaiannya. Dengan penuh nafsu mata sang pangeran melahap tubuh indah gadis itu yang terbaring telentang pasrah diatas ranjang. Vagina sang gadis yang terlihat rapat dihiasi dengan jembut lebat itu sangat menggoda sang pangeran.
Segera ia menindih tubuh cantik itu. Dikangkangkannya paha sang gadis dan mulai mengarahkan kontolnya ke vagina sang gadis. Kepala kontolnya menyapu belahan vagina itu.
Bersambung . . . .
Komentar
0 Komentar untuk "Pangeran tidur - 4"
Posting Komentar
Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.