Aku dan Lina makin mesra. Hampir tiap hari dia minta jatah jus peju padaku. Dan seringnya di sekolah dia selalu merajuk padaku agar mau diemut olehnya. Pernah pada suatu hari dia sangat bernafsu sekali menyedot kontolku hingga aku mau tak mau keluar sampe 2x olehnya, dia bilang kalo kontolku enak sekali dan kalo satu hari saja dia tidak minum peju dari kontolku, dia sangat pusing.
Malam minggu itu aku dirumahnya namun seluruh keluarganya ada semua dirumah. Kami berdua duduk di taman belakang rumahnya dan malam itu dia memakai rok panjang dan kaos putih panjang sehingga bra hitamnya sedikit menerawang dan aku sempat memperhatikannya.
“Leo suka tete Lina ya.?”
Dia sadar ketika kuperhatikan dadanya.
“suka banget sayang, apalagi tete kamu gede gitu, enak banget buat diemutin”
Walaupun tertutup dengan jilbab pink kesukaannya, namun tetap saja dadanya begitu menonjol di balik jilbabnya itu. Di taman itu kurangkul dirinya dan tangan kananku ada disamping tubuhnya. Perlahan kususupkan tangan kananku ke balik jilbabnya itu dan sedikit kuremas.
“Leo,,nanti ketahuan sama mama.”
“kan mereka di dalam..”
“mmmmhhh…sssshhhhhhhhh,,kerasan dikit Leo”
“enaaaaakkkkkk……aaahhhhhh”
Dia mulai mendesah tanda dia mulai terangsang..
“Linaaaaa……” suara mamanya memanggil Lina. Kami terkejut dan segera kami membenahi diri.
‘ganggu aja ni nyokapnya’ umpatku dalam hati..
“mama sama papa pergi dulu. Kamu kalo mau pergi jangan lupa pintunya dikunci, mba Desi bawa kunci ko tadi. Leo, jagain anak tante ya”
“iya tante.”
Setelah orang tuanya pergi, Lina segara mengunci pintunya.
“Leo sayang, sekarang kita bebas. Katanya tadi mau nenen ya.”
“hmm,,Leo sayang, Lina kangen ma kontol Leo nih…”
“ia sayang…ukkkhhhhh.” Dia berkata sambil meraba selangkanganku yang tentunya si kontol uda ngaceng.
“Leo uda ngaceng ya?”, “kangen ma mulut Lina ya?” dia tersenyum nakal sambil membuka resleting celanaku.
“hmmm,,,,shhhh…Leo. Lina jadi pengen nih…” sambil mengocok-ngocok lembut kontolku di genggamannya.
“aaahhhhhh….Leo kontolnya gede banget sih…Lina jadi pengen coba masukin ke punya Lina nih.”
Kaget aku mendengar hal itu, namun senang juga. Karena selama ini aku memang ingin sekali ngentot dengan pacarku ini, tapi selalu ku tahan karena kuingin dia sendiri yang memintanya. Dan akhirnya saat ini dia memintanya padaku.
“Lina mau kontol Leo masuk ke memek Lina?”
“iya sayang,,Lina mau ngerasain kontol Leo di memek Lina. Di mulut Lina aja enak, apalagi di mulut memek Lina.” Sambil tetap mengocok kontolku Lina berbicara seperti itu.
Dan ini kesempatan bagiku untuk menikmati seorang akhwat, anggota Majelis Ta’lim di sekolahku yang dalam berpemanpilan selalu berjilbab rapih.
“mmmmmmhhhhh……aaaaauuummmmhhhh…sssssshhhhhhhh.eeeeellllmmmm”
Dia mulai menjilati kontolku dari mulai kepalanya hingga batangnya yang berurat itu..
“aaaahhhhhhhhh Linaaaaa…..nikmat banget sayang…..”
“mmmmmhhhhhhhhh……..”
Pemandangan yang sunggguh menggairahkan di depanku dimana pacarku yang alim berjilbab ini sedang mengulum kontolku dengan penuh nafsu. Kepalanya naik turun mangeluar masukkan kontolku ke dalam mulutnya, hingga menimbulkan suara berdecak-decak.
“cccckkkkkk…clllloookkk….cclllluuuupppp…sssslluuuurrrrrpprpppp…aaaahhhhhh”
“Leooo,,,,sssslsuuuuurrrrrrrrrrrrpppppppp…eeeeellllllllllllllmmmmmmm…enak..”
Dia yang madih berpakaian lengkap itu segara ku tarik ke atas dan langsung berhadapan denganku dan langsung ku lumat habis bibirnya..
“mmmmmmhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…………………”
“aaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…….Leoooooooommmmmmmmmmm…”
Kami saling lumat dan lidahku bertaut dengan lidahnya hingga kami melakukan yang kata orang,French Kiss yang begitu hot dan penuh nafsu. Tanganku tak tinggal diam, ku usap lembut dadanya yang sudah mengeras tanda Lina sudah tarangsang berat.
“mmmmhhhhhhh…..” desahnya tertahan oleh mulutku.
Ku angkat kaosnya dari bagian bawah dan kususupkan tanganku ke dalam kaosnya menuju bra hitamnya. Ku angkat bra hitam itu ke atas hingga akhirnya tanganku langsung bersentuhan dengan dadanya yang kenyal itu dan ternyata putting susunya pun sudah menegang. Langsung kuremas lembut dadanya itu dan memainkan putting susunya. Awalnya ku remas dada kirinya sambil memilin putting susunya dengan jari ibu dan telunjukku. Dia mendesah makin tak karuan, nafasnya kini menjadi berat karena rangsangan yang pacarku terima dariku.
“leeoooo…berenti.”
Aku kaget takut dia marah atau bahkan teriak. Namun dugaanku salah, dia mengangkat kaosnya dan melepasnya tanpa melepas jilbabnya.
“Lina selalu berjilbab dan Lina ga mau lepas jilbab Lina ya Leo.kan Leo selalu liat Lina pake jilbab.”
Aku yang mendengar hal itu makin terangsang karena di depanku kini,Lina gadis SMA yang selalu memakai jilbab dalam kesehariannya, mau bertelanjang dada di hadapanku. Dan dia pun melepas bra hitamnya.
“Leo jangan diliatin, Lina malu..hmmmmm,,katanya mau nenen…??!!!”
Segera ku peluk tubuhnya erat-erat seakan ku tak mau melepasnya dan kulumat lagi bibir mungilnya itu. Tanganku kini leluasa menjamah dadanya yang tanpa penghalang lagi. Ku remas dadanya kirinya dan putingnya ku pilin mesra.
“aaaaahhhhhhhhhhhhhhhh Leeeeoooooooo…………”
Ciumanku turun ke lehernya dan ku tinggalkan bekas merah yang cukup lebar disitu. Dan ku makin turun ke dadanya. Kujilati dada atasnya sementara tangan kananku tak berhenti meremas dada kirinya. Dia makin mendesah tak karuan dan kedua tangannya menekan kepalaku hingga terbenam di kedua dadanya yang putih mulus itu. Tak kusangka malam minggu ini ku dapat sesuatu yang sangat mengasyikkan. Ciumanku kini menuju dada kanannya, pertama-tama kujilati bagian luar dadanya melingkar dan ku tinggalkan bekas merah juga disitu. Lina makin mendesah hebat ketika putting susunya kusenggol dengan lidahku.
“aaaaaaaakkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh………………….”
“Leeeeeeeeeeeeooooooooooooooooo eeennnnaaaaaaaaaaaaakkkkkkkk……….”
Dan aku pun tak tinggal diam, segera ku emut kuat-kuat putingnya itu dan dia semakin menjerit merasakan nikmat yang tak pernah dia rasa sebelumnya. Dan akupun melanjutkan aksiku. Dari dada kanannya mulutku berpindah dan begitu seterusnya hingga ciumanku turun ke perutnya sedikit menggelitik hingga dia merasa geli. Tanganku mengelus-elus pahanya dari luar rok panjangnya itu dan sedikit demi sedikt kusingkapkan roknya ke atas dan kuraba betisnya yang mulus itu dari ujung kakinya. Dan tanganku makin ke atas hingga pahanya yang mulus itu dapat kurasakan dengan tanganku. Roknya sudah tersingkap hingga ke perutnya dan menampakkan pahanya yang mulus itu serta celana dalam krem yang tampaknya sudah lembab juga.
“mmmmmmmmmmmmhhhhhhh……ssssssssssssssssssssshhhhhhhhhhh aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh Leeeeeeeeeeeoooooooooooo……………..”
Desahnya saat ku sentuh lembut memeknya dari luar celana dalamnya yang sudah lembab itu. Aku mencium bau khas dari cairan cinta yang selalu kluar dari memek. Dan akupun menciumnya.
“aaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh………….”
“ccuuuuppppp cccuupppppppp mmmuaaccccccchhhhhhhhh……..”
“aaaaaaakkkhhhh aaaakkkkkkhhhhhhhhhhhh Leeeeeeeeooooooooo Lina mau pipiiiiiisssss niiiiiihhhhhhhhh…..aaaaaaaaaaaakkkkkkkkhhhhhhhhh…..”
Itulah orgasme pertama Lina. Celana dalamnya kini basah oleh cairan orgasmenya sendiri yang pertama kalinya ia rasakan.
“Leo,,,tadi enak banget..basah y memek Lina.?”
“iya Lin, celana dalam kamu juga jadi basah banget nih. Leo buka ya”
Dia mengangkat pantatnya dan waaahhhhh jembutnya tercukur rapi.
“Leo kenapa?suka memek Lina ya?bulunya Lina cukur rutin ko, jadi ga lebat.”
“memek kamu indah banget say…hmmmmmmm…………….”
Aku pun berdiri melihat pacarku ini. Sungguh indah sekali apa yang aku lihat ini, seorang gadis berjilbab kini hanya jilbabnya yang masih rapi. Sementara dadanya sudah terbuka dan kemaluannya pun sudah disajikan untukku yang pacarnya ini. Akupun tersenyum melihat wajah cantik pacarku ini. Dia ikut berdiri dan sedikit terpaku didepanku.
“ikkkkhhhh….Leo jahat. Masa Lina udah telanjang, Leo belum sih…?”
Dia pun melucuti bajuku dan kini aku telanjang di hadapannya dengan kontolku yang menggantung. Dia pun segera membuka roknya dan akhirnya hanya jilbabnyalah satu-satunya yang tersisa di tubuhnya. Dia memelukku dan mencium bibirku lagi serta melumatnya dengan penuh nafsu. Tanganku mulai menjelajahi dadanya dan meremasnya juga dengan penuh gairah. Dia makin mendesah merasakan nafsunya sudah mulai naik lagi. Dan aku merebahkan dia di sofa ruang keluarganya dan kujamah tubuhnya tak henti-henti. Dia makin menggeliat dan mendesah-desah tak karuan saat tanganku mulai menyentuh memeknya dan mengelusnya. Dia makin meranggangkan kakinya saat kucoba mencari itilnya.
“aaaakkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhh………..”
Dia menyentakkan tubuhnya saat kutemukan itilnya dan kuelus-elus lembut. Aku memainkan itilnya dengan jariku dan Lina pun mendesah makin keras. Untungnya rumahnya agak besar, jadi kalaupun dia menjerit agak keras tetangga tak akan mendengarnya karena tembok rumahnya cukup tinggi.
“aaaakkkkkhhhhh,,,,aaakkkkkhhhhh Leoooooooo aaaakkkkhhhhh…..”
Ku lumat puting susunya dan tanganku tak henti-hentinya memainkan memeknya hingga kini memeknya makin basah dan becek. Dia terus mendesah-desah merasakan nikmat yang begitu nikmatnya bagi dirinya yang mungkin baru pertama kalinya dia rasakan itu.
“Leeeeeooooooooo….aaaakhhhhh aaaakkkhhhhhh akkkkhhhhhh…..”
Kini mulutku ada di depan memeknya dan lidahku mulai menjilat-jilat memeknya itu juga memainkannya di bibir memeknya. Dia menjerit-jerit penuh gairah hingga membuatku makin bernafsu. Aku terus menjilati memeknya itu dan jariku mngusap-usao itilnya yang makin tegang itu.
“ssslllllluuuuuuuurrrrrrrrrppppppppp aaaaaaakkkkkkkkkkkhhhhhhhhh…..”
“Leeeeeeooooooooooooooooo aaaaaaaaaakkkhhh aaakkhhhhh aaakkkhhhh….”
Dia makin tak karuan desahnya dan ….
“Leooooooooooooooooooooooooooooooooo aaaaaaaaaakkkkkkkkh Lina ga tahan…”
Dia makin mendekati puncaknya dan akupun makin bernafsu memainkan lidahku di memeknya ini. Hingga satu saat,,,
“Leeeeeeooooooooooooo Linaaaaaaaaaaaa kllluuuuuuuuaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrr.."
Terasa olehku cairan asin gurih kluar dari memeknya yang legit itu. Cukup banyak juga..
“aaakkkhhhhh akkkkhhhhh cccrrruuuuuuuttttttt ccrrruuuutttt aaahhhhhhh…”
Dia begitu menikmati orgasmenya yang kedua hingga bibirku basah terkena cairan cintanya.
“aaaakkkkhhh Leooooooo,….ennaaaaakkkkkk banggeeeeeeetttt sayang…..”
“Lina suka ya.?”
“suka banget Leo,,enak banget neh…akkkhhhh Leoooooo…mmmuuaaacccchhhhhh…”
“makasih ya Leo sayang….”
“sama-sama Lina….
Seketika saja dia langsung mendorongku jatuh di sofa dan segera mengulumm kontolku yang masih lemas itu dan tak ayal kontolku jadi tegang..
“akkkkhhhhhh…..”
‘Linnnaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,,,,pintunya ko dikunci?” itu teriak kakaknya, Desi.
Kami langsung membenahi diri dan aku pun pura-pura ke kamar kecil.
‘siaaaallll banget dah tu kakaknya,,,,terpaksa tunggu kesempatan lain dah…….
Tamat
Komentar
0 Komentar untuk "Gairah penuh nafsu - 3"
Posting Komentar
Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.