Desy Riani, 31 tahun, wanita karier, kakakku tersayang. Dia sudah pernah punya pacar orang bule asal Norwegia, tapi gagal untuk melangkah ke jenjang perkawinan. Lalu dia dapet lagi cowok Amerika, muda, ganteng, kaya lagi, tapi kandas juga. Setelah sekian bulan dia nganggur kagak punya cowok, pada suatu malam dia masuk kamarku dan tidur di sampingku. Semula aku cuek saja, tapi setelah dia terlelap dan aku terbangun di tengah malam, gaun tidurnya yang super tipis tersingkap ke atas, dan seluruh memeknya terlihat jelas. Tidurnya dengan posisi ngangkang, bule memeknya hitam pekat, bibir memeknya terlihat jelas. Kuberanikan untuk mengelus memeknya kakaku itu, habis aku benar-benar terangsang melihat tubuhnya itu. Setelah aku mengelus bulu memek itu bekali-kali, dia terbangun dan menatap aku lalu tersenyum.
Kenapa kamu ? tanyanya, nafsy ya ? sambil menarik tanganku dan menyuruh aku menindihnya. Kontan saja aku mencium bibir Desy dan kulumat habis bibir merah itu. Tanganku remas sana remas sini sambil nyolok-nyolok lobang memeknya Desy. Dia menggeliat merasakan nikmat yang luar biasa, lalu membuka seluruh gaun tidurnya dan telanjang bulat dihadapanku. Aku tak mau kalah segera saja aku jadi bugil total, dan kami saling serbu, saling rangkul, saling rangsang. Wow....teteknya montok banget, disuruhnya aku mengisap puting tetek itu, dan kulakukan sebaik-baiknya, kujilati, ku isap, kuremas. Tangan desy tak kalah lincah, dia mengocok-ngocok kontolku yang sudah mnengeras panjang itu, sesekali dia memainkan biji pelerku. Dikocoknya sampai aku terangsang berat, lalu Desy mengisap kontolku dengan begitu nikmatnya dengan berbagai gaya dan pose. Aku menggeliat meraskan geli dan nikmat yangdalam sekali.
Sementara Desy masih mengisap kontolku, jari-jari tanganku juga masuk ke lubang memeknya Desy, dan kulakukan gerakan-gerakan untuk membuat dia nikmat. Tak lama kemudia Desy minta agar aku menindih dia dan memasukkan penisku ke lobang memeknya. Kontan saja kulakukan. Kutancapkan kontolku sedalam-dalamnya ke memek Desy. Dia melakukan goyang yang sedemikian lincah. Rupanya Desy sudah sangat berpengalaman, aku juga, sering main di Hotel "P" dikawasan gajah Mada Jakarta.
" Mantep banget Des, mainanmu ?" "Kamu juga Roy, pengalaman banget Lu ?!" " Gua udah biasa mainin cewek kampus " Kibulku sok play boy. Desy konsentrasi dengan goyang pinggulnya, aku semakin mantap melakukan gerakan menyodok atas ke bawah. " Lu bisa main lama enggak ? Roy?" "Bisa?, emangnya kenapa ?" "Puaing gue ya ?" Pinta Desy mengharap. Aku tersenyum, dia tersenyum. Kakak kandungku Desy seolah seperti pacarku saja, padahal kami kakak-adik sekandung.
" Des, lu cakep ya ? memek lu juga enak, pulen banget ?!"
" Hus...! emangnya ketan ?"
"Bener Des, coba tiap malam kita begini ya ?". " Kenapa enggak ? kita kan sering berduaan dirumah, Papa dan Mama sibuk terus, kita enjoy saja Roy, genjot-genjotan !, kenapa baru sekarang Lu berani ama gua Roy ?, kenapa enggak dulu-dulu saja ?, padahal gua sering ngintipin lu mandi, lu onani di kamar mandi, gua juga terangsang lalu masturbasi, gue naksir ame kontol lu Roy ?!, gede banget, kayak kontolnya si bule !"
Aku enggak jawab lagi ocehan si Desy, aku genjot terus memeknya Desy dengan berbagai gaya. Bibirnya ku lumat habis, teteknya kuremas-remas, terkadang kujilati seputar kupingnya, dia semakin terangsang. Dan aku lalu...Oh.....oh.....oh.....air maniku muncrat di liang vaginanya Desy. Desy juga begitu, oh Roy....aku juga nih.....aahhhh.....!!! dia mencubit perutku pertanda dia juga orgasme. Kami sama-sama terkapar dan nikmat sekali.....OHHHHHH......!!!
Tamat
Komentar
0 Komentar untuk "Desi Kakakku"
Posting Komentar
Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.