Budhe dan keponakannya - 3

0 comments

Temukan kami di Facebook
Habis Sebalum menutup kios, di pintu kios, Jojo menempelkan pengumuman, kalau kios tidak buka selama tiga hari karean ada urusan keluarga. Bude tersenyum. Kenapa selama ini dia tidak pernah berpikir seperti itui, sampai dia tidak pernah mengenal istirahat. Apa yang dikatakan oleh Jojo benar, kalau setiap minggu, dia harus tutup kios dan wajib istirahat untuk kesehatannya sendiri.

Sepeda motor melaju di jalan raya. Mereka akan menempun perjalan satu setengah jam memasuki kebun teh yang hijau dan di balik kebun itu ada villa mungil yang akan disewa selama tiga hari.

Di depan lekukan sepeda motor diletakkan ransel berisi pakaian untuk tiga hari dan Bude di boncengan belakang menyandang sebuah tas agak besar. Mereka istirhat sejenak di sebuah warung yang bersih. Kebetulan di warung itu mereka bertemu dengan penjaga villa dan mereka mendapat kabar, kalau violla sedang kosong, karena ada penyewa yang baru saja pulang dan villa sedang dibersihkan.

"Ibu dan putranya yang mau menempati?" tanya penjaga villa. Bude mengiyakan, karena menurut dokter dia harus istirahat total selama tiga hari. Setelah harga disepakati, penjaga villa itu minta diri untuk persiapan lebih lanjut dan menyiapkan makan siang dan malam, sedang menu lainnya akan dibicarakan nanti di villa.

Karean belum sarapan, Jojo dan Bude meminta sarapan dan mereka menikmatinya dengan senang. Sebentar-sebentar Jojo menyenderkan kepalanya ke bahi Bude atau sebaliknya. Bude menyelus-elus kepala Jojo pula.

"Anaknya, Bu?" t anya salah seorang yang duduk dekat mereka.
"Iya..." Bude langsung menjawab.
"Anaknya berapa, Bu?" tanyanya pula.
"Ya, cuma ini aja," Bude menjawab.

"Pantas. Kami sudah menduganya. Manja sekali. Namnya satu-satunya," komentar mereka. Jojo mendengarnya, tapi dia tak perduli dan tidak malu.

"Udah ah. LIhat tuh, kamu dikatain manja. Malu gak?" Bude sengaja mengucapkannya agak sedikit keras. Tapi jojo diam saja dan tak mau lepas menyenderkan kepalanya dibahu Bude. Orang yang melihatnya pun tersenyum dan mampu memahami anak tunggal yang manja.

Usai istirahat, berarti setenbgah jam lagi mereka akan sampai ke tujuan. Mereka kembali menyusuri jalan dan sudah memasuki wilayah kebun teh yang hijau dan asri. Walau jalannya tidak luas, tapi mobil bisa berselisih dengan baik dan aspalnya masih mulus. Bayangan Bude setengah jam, ternyata tanya 20 menit.

Jalan yang meliuk-liuk itu, membuat mata mereka segar memandang dan mereka memasuki halaman villa di ketinggian. Sesekali embun menampar-nampar wajagh mereka dan sepeda motor langsung diminta supaya dimasukkan ke dalam garasi.

"Mau kamar yang di bawah atau yang di atas?" tanya penjaga.
"Yang di atas," kata Jojo cepat, sebelum Bude menjawab dan Bude hanya tersenyum saja.
"Lutut ibu bagaimana, sayang" tanya Bude.

"Jojo akan menuntun ibu kalau perlu Jojo akan gendong," katanya dengan kemanjaan. Penjaga villa tersenyum bersama isterinya mendengar jawaban Jojo.

"Silahkan, nanti kami akan hubungi pakai aiphone," kata sang penjaga. Penjaga mengangkat ransel mereka dan Jojo menuntun Bude naik ke atas. Jojo memilih kamar yang menghadap ke kebun teh. Karena tidak ada penghuni lainnya, mereka bebas saja, mau ada di mana, karean di atas hanya atas tiga kamar. Bude dengan hati-hati menyampaikan, karean menurut dokter dia butuh istirahat dan ketenangan dia mohon kalau bisa tidak ada orang yang naik ke atas, kecuali jika ada tamu yang mengisi kamar.

Penjaga mengerti dan menyanggupinya dan mengatakan akan membawa makanan naik ke atas agar Bude tak harus naijk-turun tangga.

Begitu penjaga turun, Jojo langsung menutup pintu di tangga dan menguncinya. Klek... klek...!

Bude tersenyum melihat tingkah Jojo. Itu artinya Jojo ingin hanya berdua saja dan mungkin saja Jojo ingin melakukan sesuatu yang seru. Begitu mengunci pintu, Jojo langsung menghambur ke Bude dan memeluknya lalu membawanya ke balkon dan menatap indahnya kebun teh yang terkadang diselimuti kabut. Jojo berdiri di balkon dan Bude memeluknya dan belakang, merapatkan teteknya ke punggung Jojo.

Jojo tau, kalau yang rapat ke tubuhnya itu masih dilapisi Bra. Jojo membalikkan tubuhnya.

"Kalau ibu tidak kedinginan, ayo, aku akan mengganti kapaian ibu dengan daster," ujarnya lembut. Bude tersenyum dan langsung ke kamar. Dia lepas kebayanya dan kain batiknya yang melilit tubuhnya dan dia sudah bugil. Jojo langsung memakaikan dasternya tanpa ada apa-apa di sebalik dastrer itu. Jojo juga melepas pakaiannya dan mengantinya dengan trainingspaak serta kaos oblong tanpa ada yang lain di sebaliknya. Mereka kembali ke balkon dan Bude memeluknya dari belakang.

"Kita harus hemat, Bu. KIta harus punya rumah mungil di sini. Nanti kalau ibu sudah tua dan aku sudah bekerja, ibu harus banyak istirahat di sini dengan udara yang segar," kata Jojo seperti kepada dirinya sendiri.

"Ya. Kita harus cari duit yang banyak. Selam kamu tida ada, aku tak pernah berpikir hemat dan tidak tau uangku habis demikian saja," kata Bude seperti menyesali. Jojo berbalik, lalu dia mencium bibir Bude. Mereka berpelukan dan loidah mereka saling mengkait. Saat itu terdengar suara aiphone dan Bude menerimanya. Ternyata makan siang suadh siap dan akan diantar ke atas.

JOjo membuka pintu tangga dan penjaga suami-istri memgantar makanan ke atas. Nasi, lalap dan sambal, ikan asin dan ayam goreng serta sayur asam. Kemudian Bude menyerahkan menu untuk nanti malam dan seterusnya. Penjaga itu turun dan mereka berdua makan dengan lahap setelah pintu kembali dikunci.

Jojo menatap tajam tubuh Bude dan Bude kebingungan dibuatntya, tapi tak berani bertanya. Jojho mendekati Bude dan melepas semua daster hingga bugil, lalu Jojo melepas pakaiannya juga sampai bugil. Jojo memeluk Bude dan kembali mereka berciuman. Saling menjilat leher, saling meraba dan saling memagut.

Kabut semakin tebal udara semakin dingin, namun birahi membuat mereka hangat. Bude menuntun Jojo secara tak langsung ke sebuah kursi di sebuah sudut dan mendudukkan Jojo di kursi itu. Jojo pun mengisap pentil tetek Bude, dengan sebelah tangannya meremas, terkadang mengelus memek Bude. Sampai memek Bude benar-benar basa. Bude juga mengelus tubuh Jojo, juga meraba kontolnya.

Bude menaiki sisi kursi, lalu menuntun kontol Jojo memasuki lubangnya. Bude menekan tubuhnya, hingga kontol Jojo menembus luabng nikmat itu.

Uh.... Bude melenguh. Bude merasakan, ujung kontol Jojo mentok jauh di dalam, Untunglah dia melakukan hal ini, hingga dia mengetahui kedalaman memeknya dan kepanjangan kontol Jojo.

Jojo merasakan ujung kontolnhya mentok jauh di dalam kemudian merasakan kehangatan memek Bude dan menikmati kedua tetek Bude lengket di dadanya dan menikmati jilatan lidah Bude di lehernya. Tubuh yang mungil itu semakin disayangi oleh Jojo. Seumru hiduponya dia tak pernah merasakan kenikmatan seperti ini dan kenikmatan hidup yang lain.

Bude mulai memutar-mutar pantatnya untuk mencari titik nikmatnya agar dia buisa orgasme, sementara Jojo merasakan gesekan-gesekan dinding liang Bude pada kontolnya. Sudah hampir 20 menit mereka di kursi itu, dan terus tubuh mereka tak bisa diam. Akhirnya, kedua saling merangkul dengan kuat dan masing-masing merintih dengan lembut dan dari liang memek Bude keluar lendir kental membuncah, lalu disusul pula dengan semprotan sperma Jojo beberapa kali.

Mereka pun merenggangkan pelukannya. Jojo membimbing Byude ke kamar dan mereka sembunyi di balik selimut tebal, karena terpaan hawa dingin.

Selama tioga hari di villa, seperti tiada lelah bagi Jojo untuk menyetubuhi Bude, setidaknya dua kali sehari. Bude sepertinya tak sedetikpun dibiarkan oleh Jojo si remaja kemaruk itu lepas dari pelukan. Sebentar-sebenar dia mengecup entah bagian tubugh yang maa saja. Sebentar-sebentar dia menjilat, entah bagia tubuh yang mana saja.

Saat mereka mau pulang, Dan sudah berpakaian agar pagi itu mereka pualng dan sempat istirahat di rumah serta besoknya tidak terlamat membuka kios, Saat mau turun tangga, kembali Jojo menarik Bude kembali ke atas, padahal mereka sudah menuruni dua buah anak tangga. Bude hanya menatap, mungkin ada yang tinggal. Begitu kembali tiba di atas, Jojo mengunci kembali pintu, lalu membuang ransel dan melapas kebaya Bude dan seterusnya sampai telanjang bulat.

Jojo juga melepas semuapa pakaiannya sampai budil. Bude tersenyum Dia harus melayaninya. Di tempat tidur, langsung Bude dikangkangkan dan memeknya diserbu dengan jilatan lidah. Bude menggelinjang. Lebih menggelinjang lagi, saaat lidah Jojo menjuilatiu lubang duburnya dan ujung lidah itu memutar-mutar di lubang duburnya. Seumur hidup Bude tak pernah merasakan kenikmatan seperti itu.

Jojo masih berdiri di lantai, sementara Bude terlentan di ranjang. Kemudian Jojo menusuk kontolnya ke memek Bude yang sudah becek. Kemudian ditarik lalu ujung kontolnya ditempelkan ke lubang dubur dan ditekan, kemudian dilepas lalu dimasukkan kembali ke lubang memek sampai dalam beberap akali kocokan lalu ditarik dan ujung kontol kembali ditekan ke luabnhg dubur lalu ditekan kuat. Begitru kepala kontolnya sudah masuk, Jojo menariknya kembali dan mencelupkannya ke lubang memek jauh ke dalam terus berganti-ganti.

sampai akhirnya, setengah batangnya sudah memasuki dubur Bude dan Bude merintih.

Perlahan Jojo menarik kontolnya dn perlahan pula dia menekannya. Jojo merasakan betapa nikmatnya cengkeraman loubang dubur Bude, kemudian saat mau melepas spermanya, Jojo menekan sekuat-kuatnya kontolnya sampai hilang ditelan dubur Bude dan di sana melepaskan spermanya. Kontolnya mengecil lalu keluar dari dubur dan Jojo kembali joingkok menjilati memek Bude sampoai Bude orgasme.

Mereka pualng dengabn perlahan-lahan. Bahkan mereka berhenti sampai tiga kali di warung tepi jalan. Sore menjelang mahgrib mereka tiba di rumah. Karean sudah kenanyang, mereka langsung istirahat tidur, agar tidak bangun kesiangan. Jojo sempat mengantar Bude ke kios dan dia ke sekolah. Sepulang sekolah masih sempat membantu bude di kios.

Sampai Bude mninggal dunia dalam usia 60 tahun, dia tak pernah melahirkan dan Jojo baru menikah dlam usia 36 tahun dan dia meneruskan usaia Bude sebagai agen jamu "Ny.M" di ibukota kecamayan itu.

Tamat




Komentar

0 Komentar untuk "Budhe dan keponakannya - 3"

Posting Komentar

Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.

 

Rumah Seks Indonesia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Church by Brian Gardner Converted into Blogger by Bloganol dot com Modified by Axl Torvald