Pertama-tama saya ingin memperkenalkan namaku sebagai Alex dan kisah tak terlupakan ini terjadi pada hari ini dimana umat kristiani sedang ramai menyiapkan untuk hari natal keesokan harinya tetapi aku mencoba merayakan natal dengan caraku sendiri bersama kekasihku Novi dan teman baikku yang bernama Trisno di malam natal 2000.
Waktu bertemu Novi memakai pakaian blouse kaos ketat you can see dan panjangnya sampai tengah pahanya sehingga paha putih mulus akan terlihat jelas, blouse berwarna hitam putih berbahan tipis dan di bagian atas model tali terkait ke bahunya. Blousenya itu mencetak jelas body dan buah dadanya yang berukuran 36B dan dari bokongnya yang nungging terbentuk bulatan penuh menyerupai gunung kembar terlihat celana dalam kecil dan tipis tercetak di blouse bagian belakangnya, paha putih mulusnya jika selagi duduk terlihat celana dalam tipisnya yang berwarna hitam sungguh seksi malam ini.
Trisno tersenyum senang ketika bertemu apalagi melihat Novi terlihat seksi kulihat dia beberapa kali mencuri pandang ke Novi dan ketika kami bertiga berjalan dengan mobil dia beberapa kali berbicara dengan Novi sambil membalikkan tubuhnya ke belakang karena Novi duduk di belakang sementara aku terus menyetir mobil menuju ke karaoke di bilangan Harmoni.
Kita memang ingin santai terutama aku karena untuk melepas stress akibat pekerjaan, bernyanyi dan tertawa di ruang tertutup tentu lebih enak dan puas. Memang betul, dicoba saja walaupun suara anda pas-pasan atau fals, tidak usah anda pikirkan karena semua teman anda tahu bahwa anda bernyanyi dan menikmati suasana untuk melepas beban kerjaan, teriak-teriak saja boleh kok! asal teman anda jangan pada budeg saja jadinya.
Kami bertiga masuk keruangan VIP room di VIP ini ada kursi mebel yang panjang berbentuk huruf U kamar tidur tersendiri dan kamar mandi dalam lengkap. Setelah memesan makanan dengan satu picher bir dan nasi goreng berikut kentang goreng plus kacang mede, kami bernyanyi bersama dan kadang sendiri diselang-seling dengan dansa bertiga dan joged berdua pokoknya semua happy. Setelah tuntas makan dan minum kembali bernyanyi setelah melihat suasana telah menghangat aku melihat antara Trisno dan Novi adanya perasaan ingin berbincang tanpa adanya aku, maka aku mengambil inisiatif untuk ke bawah, bilangnya untuk mengambil rokok, padahal tinggal pesan saja ke kamar rokok dapat di antar ke kamar. Bagaimanapun juga peristiwa yang lalu sudah berlangsung cukup lama sehingga mereka agak cukup riskan juga untuk lebih mengakrabkan suasana yang ada.
Ini terlihat ketika beberapa kali Trisno berusaha lebih mendekatkan diri ke Novi dengan posisi duduk Novi di antara kami berdua terlihat. Trisno kadang dengan ragu meletakkan tangannya di pundak Novi apabila Novi merebahkan badannya ke sofa, kadang dengan pura-pura bercanda tangannya diletakkan di paha Novi dan Novi juga terlihat canggung, kadang mencubit paha Trisno kadang merebahkan kepala dan badannya ke pundak Trisno dan kepadaku juga dia melakukan hal itu.
Akhirnya, "Aku ke bawah dulu ya.. mau ambil rokok di mobil." kataku. Kulihat Trisno tersenyum, "Saya kalau bisa Marlboro.." kata Trisno. Novi hanya tersenyum, "Yaa sudah saya cariin deh kalau ada warung rokok di seberang jalan," kataku memberi kesempatan ke mereka berdua untuk waktu yang agak memungkinkan mereka lebih mengakrabkan suasana yang ada karena bagaimanapun Novi adalah kekasihku dan Trisno adalah teman baikku yang sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri. Aku keluar ruangan dan segera mengambil rokok di mobil dan segera naik kembali ke atas. Aku sengaja tidak masuk ke dalam ruangan, tapi karena kulihat pintunya yang sebagian tengahnya dari kaca gelap maka aku dapat melihat ke dalam. Aku ingin tahu apa mereka telah akrab kembali? Kebetulan di lantai atas suasananya sepi dan dari luar kaca itu aku dapat melihat ke dalam, karena di dalam ruangan itu lampunya dalam keadaan hidup sementara di luar dalam keadaan gelap. Biasanya di dalam dimatikan dan hanya diterangi dari cahaya TV yang menyala. Kulihat ternyata posisi Trisno telah berubah sekarang. Mereka terlihat sedang saling berpelukan mesra. Kulihat tangan Novi melingkar ke belakang leher Trisno, sementara tangan Trisno juga memeluk pinggang Novi. Trisno sedang mencium bibir Novi dan ternyata Novi membalas dengan menengadahkan kepalanya ke atas. Mereka saling melumat, terlihat dari gerakan kepala Trisno dan Novi yang saling berpindah posisi miring kiri dan kanan dengan penuh emosi mereka berdua tengah saling mempermainkan lidahnya. Setelah cukup lama maka tangan Trisno mulai merayapi lekuk lekuk tubuh Novi. Kadang tangannya meremas bongkahan bokong Novi dan perlahan merayap ke atas dan sampai ke gundukan bukit buah dada Novi dan dengan remasan perlahan tapak tangannya lalu membuat gerakan meremas dan memutar seperti memijat.
Ketika Novi menengadahkan kepalanya ke samping segera Trisno menundukan kepalanya ke gundukan buah dada Novi dan melakukan gerakan mencium buah dadanya dari luar blouse sambil menciumi dada Novi. Dari luar, tangan Trisno menarik tali di pundak kiri Novi lalu menarik tali itu ke bawah melewati tangannya karena dia tidak memakai BH. Maka tersembulah buah dadanya bagian kiri dengan daging yang putih mulus dengan putingnya yang telah mengeras di muka Trisno. Dengan perlahan lidah Trisno menyapu gundukan bukit buah dada Novi dan kadang menghisap perlahan puting Novi. Kulihat Novi memejamkan matanya dan mulutnya terbuka. Aku tidak dapat sama sekali mendengar erangan dan desahan Novi karena ruangan itu kedap suara dan juga adanya suara lagu-lagu yang terus berputar di ruangan itu. Tapi itu tidak menghalangi keinginanku untuk terus melihat dari luar tanpa berusaha untuk masuk ke dalam kamar karena aku sudah berjanji kepada Trisno bahwa aku akan membagi semua milikku kepadanya termasuk kekasihku dan aku akan ceritakan di lain kesempatan bagaimana Trisno juga memberikan adiknya kepadaku.
Novi telah birahi, dia menggelinjangkan badannya ketika Trisno terus menghisap putingnya. Sementara tangan kanannya mengangkat pinggul Novi ke atas dan Novi dengan pasrah mengikuti gerakan tangan Trisno yang mengangkat blouse ketat Novi ke atas. Blouse itu berhenti di atas pinggulnya sehingga sebagian pinggulnya yang putih mulus itu telah berada di dalam genggaman tangan Trisno. Tangan itu terus mengusap dan membelai paha jenjang, sementara celana dalam hitam Novi yang tipis terlihat jelas dan gundukan daging liang kemaluannya tercetak di kain penutup celananya juga terlihat remang-remang bulu-bulu kemaluannya keluar dari atas celana dalam mini Novi. Tangan Trisno yang kiri kulihat membuka reitsleting celana jeansnya dan kulihat tangannya mengeluarkan kejantanannya yang ternyata telah menegang dan besar lalu mengarahkan tangan Novi untuk memegang batang kejantanannya.
Novi dengan perlahan memegang batang kemaluan tersebut, dan secara perlahan lama kelamaan mulai mengurut batangan itu ke atas ke bawah dan mereka berdua terus memberikan rangsangan kepada lawannya masing-masing. Tangan Trisno kadang meremas bongkahan pantat Novi dan meremas pinggul Novi. Sementara Novi tangannya terus mengurut batang kemaluannya ke atas ke bawah. Cukup lama mereka melakukan hal itu. Kurasa mereka berdua saling mendesah dan mengerang terlihat dari gerakan bibir dan mulut Trisno dan Novi yang kadang terbuka dan tertutup. Kadang mereka saling bicara diselingi ciuman mesra layaknya orang bercumbu penasaran dan cemburu pasti ada pada diriku tapi dorongan untuk melihat tindakan mereka berdua lebih kuat di otakku saat ini.
Blouse Novi, tali dipundaknya telah terlepas kedua-duanya ke bawah sehingga blouse tersebut kini terlipat di tengah badan Novi, bibir dan lidah Trisno berganti-ganti mengisap dan melumat bukit dada Novi kiri dan kanan membuatnya mengerang dan menggelinjang badannya. Kulihat Trisno berkata sesuatu ke Novi dan tangan Trisno mengangkat Novi ke pangkuannya kulihat Trisno duduk menyandarkan badannya ke belakang. Sementara Novi duduk di pangkuan Trisno, dengan mesranya tangan Trisno meremas bongkahan pantat Novi sementara mulut mereka berdua saling lumat saling bermain lidah dan kadang tangan Trisno keduanya meremas kedua bukit dada Novi dan Novi pun karena terangsang mulai menggerakkan perlahan pinggulnya maju mundur. Rupanya batang kemaluan Trisno tengah digesek-gesekkan ke belahan kemaluan Novi walaupun Novi tetap memakai celana mininya yang tipis, tapi aku yakin Novi merasakan gesekan batang kemaluan Trisno di belahan kemaluannya. Tak kumengerti kenapa Trisno tidak melepas celana dalam Novi yang tipis dan kecil itu padahal tinggal menarik atau menggeser sedikit tutup kain tipis kecil penutup belahan kemaluan Novi, maka liang kemaluan Novi akan terbuka di hadapannya dan tentu batang kemaluan besar itu dapat menerobos belahan liang kemaluannya. Hanya terlihat tangan Trisno masuk ke dalam celana Novi di bagian pantat dan hanya dengan menggeser kain tipis pada pantat Novi. Jemari Trisno dengan leluasa meremas bongkahan pantat Novi. Saya hanya bermasturbasi ria sambil menonton atraksi yang menggairahkan itu.
Novi terus bergerak di pangkuan Trisno, kedua tangannya merangkul leher Trisno sehingga bukit buah dada Novi tepat berada di muka Trisno. Sementara gerakan pantatnya maju mundur memberikan gesekan pada belahan kemaluannya kadang kepalanya tertunduk dan membuat bukit dadanya menekan muka Trisno saat itu Trisno memberikan sapuan pada bukit tersebut dengan lidahnya. Pada saat kepalanya terlempar ke belakang, Trisno meremas buah dada itu dengan tangan kanannya melakukan gerakan memuntir perlahan puting Novi. Sementara tangan kirinya menyelinap ke belakang bongkahan bokong Novi dan membantu menggerakkan pinggul Novi maju mundur berirama kadang cepat kadang dengan gerakan lembut. Lidah dan mulutnya tak kalah sibuk terus melumat dan menjilati sekujur dada, leher dan muka Novi seperti mandi kucing. Kurang lebih lima belas menit mereka berdua bergerak seperti penari erotis dan akhirnya Novi sepertinya telah ejakulasi dengan keluar air kenikmatannya, terlihat dari gerakannya yang perlahan dan lemas dibahu Trisno. Trisno berbisik dan lalu merebahkan Novi ke kursi panjang itu dengan posisi tetap seperti dalam pangkuan. Maka ketika direbahkan ke kursi posisi Novi dalam keadaan tertindih dengan kakinya yang tetap mengangkang lebar. Sementara kedua paha Trisno berada di antara paha Novi. Batang kemaluan Trisno dalam keadaan menegang tetap berada di belahan kemaluan Novi yang ditutupi celana mini tipis itu.
Tangan Novi memeluk leher Trisno dan bibir mereka kembali saling berpagutan dan terlihat mereka berdua saling bermain lidah. Sementara tangan Trisno tak lepas dari meremas dan membelai bukit buah dada Novi. Lalu Trisno berkata sesuatu ke Novi dan kulihat Novi menggelengkan kepalanya. Yak lama kemudian Trisno perlahan mulai menggerakkan pinggulnya naik turun. Kulihat gerakan itu teratur bergerak naik turun dan kadang menekan. Sementara Novi menengadahkan kepalanya ke atas. Aku tidak tahu apa mereka bersenggama atau hanya eges-eges (gesek gesek) tapi celana dalam Novi tetap berada pada tempatnya. Kalau melihat gerakan mereka persis seperti orang bersenggama tapi kok celana itu? Trisno terus bergerak maju mundur membuatku penasaran dan batang kemaluanku tegang sendiri. Memikirkan itu aku panik juga bagaimanapun dia itu adalah cewekku tapi ini kami lakukan hanya untuk untuk membuat dia senang dan mengisi kekosongan di dalam suasana yang BT. Untuk itu aku harus memastikannya aku segera membuka pintu perlahan, tapi ternyata mereka berdua tidak mengetahuinya, pasti karena suara lagu yang diputar cukup keras sehingga mereka tidak tahu dan menyadari adanya kehadiranku di belakangnya.
Dengan berdiri di belakang mereka aku dapat melihat jelas Trisno posisinya dengan bersandarkan pada kedua sikunya sehingga tubuhnya tidak menghimpit badan Novi tapi buah dada Novi tetap saling berhimpitan dengan dadanya. Sedangkan bagian bokong Trisno terus melakukan gerakan memajukan dan menarik pantatnya. Kulihat Novi mengerang dan mendesah perlahan, tapi aku tidak dapat melihat apakah celana dalam Novi digeser kain penutup depan bagian liang kemaluannya atau tidak karena terhalang oleh body Trisno yang tinggi besar, dan memang celana itu tetap berada di tempatnya hanya merosot sedikit ke bawah. Terlihat tali celana itu tidak lagi berada di pinggangnya tapi telah berada di pinggul. Penasaran melihat mereka akhirnya aku merasa yakin mereka hanya gesek- gesek, maka aku rebahan di kamar tidur kurang lebih sepuluh menit aku rebahan menenangkan diri. Ketika telah tenang otakku akhirnya kupanggil Novi ke dalam, "Novv.." kataku. Tak ada jawaban, "Novv.." kataku lagi. "Yaa.." kata Novi menjawab. Aku rasa dia berdua kaget kalau aku ternyata telah di dalam.
Novi ke dalam dan tersenyum malu dengan wajah merah.
"Kenapa sayang.." kata Novi sambil memelukku.
"Kamu tadi ngapain.." kataku menyelidik sambil memandangnya gemas.
"Kamu kan lihat sendiri.." kata Novi.
"Kamu tidur sini.." kataku menarik dia rebahan di tempat tidur.
Tanpa buang waktu ketika dia belum rebahan kulepas baju kaosnya sehingga tinggal celana dalam mininya. Perlahan kujilati buah dadanya, terasa wangi permen menthol. Memang di depan disediakan permen, tapi terus saja kulumat putingnya. Dia mengerang dan rupanya dia tidak sabar, segera menarik kaosku ke atas serta segera melepaskan celana panjang dan celana dalamku. Rupanya pemanasan yang dilakukan tadi di luar bersama Trisno terlalu lama membuatnya sudah ingin untuk bersenggama. Kejantananku yang sudah menegang segera dipegangnya lalu dihisap dan dilumat ke dalam mulutnya. Kurasa dia begitu terangsang birahinya karena dalam melumat batang kemaluanku semua ditelannya sampai mentok di tenggorokannya. Kadang bijiku dihisap dan lidahnya bermain di sekujur batang kemaluanku sampai ke buah zakarku dijilatinya.
Bersambung . . . . .
Komentar
0 Komentar untuk "Indahnya malam natal - 1"
Posting Komentar
Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.