Rita, seorang karyawati perusahaan computer yang lumayan besar. Postur badannya biasa saja, cenderung tergolong mungil, dengan bra yang kira-kira berukuran 34A serta celana dalam S.
Malam itu Rita pulang agak terlambat dari tempat kerjanya. Sekitar jam 8 malam Rita menunggu bis sendirian di halte seberang kantornya. Tanpa diketahuinya, sebuah mobil van berkaca gelap telah mengamat-amati dirinya dari jauh. Tiba-tiba Van tersebut berhenti didepan halte dan hanya dengan beberapa detik saja Rita sudah berada didalam Van yang didalamnya ada enam orang pria.
Rita dibawa menuju puncak oleh orang-orang tersebut. Dan sepanjang perjalanan Rita sudah mulai dikerjain oleh mereka. Rita duduk di kursi bagian tengah dimana ia diapit oleh dua orang, dan tanpa basa-basi lagi mereka bergantian menggerayangi serta meremas-remas tubuh Rita dengan nafsunya. Selangkangan Rita merupakan sasaran utama mereka untuk diremas-remas, tanpa ragu-ragu mereka bergantian memasukkan tangannya dibalik rok Rita yang panjang, memaksa Rita membuka pahanya lebar-lebar dan mengusap-ngusap vagina Rita yang masih dibalut celana dalam berwarna putih.
Yang lainnya membuka beberapa kancing blous Rita dan menyusupkan tangan mereka dibalik blous tersebut sambil mengusap dan meremas kedua gunung kembar Rita yang masih kencang itu. Tak terbayangkan betapa ereksinya batang kemaluan mereka ketika mereka bergantian menjamah tubuh Rita, meremas-remas paha dan dadanya, dan tentunya mereka ingin cepat-cepat sampai untuk menyetubuhi Rita sampai puas.
Disepanjang perjalanan kedua mata Rita ditutup dengan sapu tangan, bahkan mulutnya pun disumpal dengan handuk kecil, hingga Rita tak berkutik sedikitpun.
Setelah dua jam diperjalanan, sampai juga mobil yang mereka tumpangi di daerah puncak, di villa terpencil dan sepi. Mobil langsung masuk kedalam garasi, dan pintu rolling door pun ditutup cepat-cepat, dan Rita pun langsung diboyong masuk kedalam rumah tersebut, dan betapa kagetnya Rita yang ternyata disana sudah menunggu kurang lebih 20 orang lagi yang siap mengerjainya. Rita pun langsung terlihat pucat tak berdaya menyaksikan keadaan dirumah tersebut.
Rita didudukkan dikursi sofa diantara mereka duduk dan diajak ngobrol seperti layaknya teman mereka sendiri. bahkan Rita dipersilahkan minum teh hangat manis dengan sopannya. Lima belas menit sudah mereka mengajak Rita berbicara, dan satu persatu dari mereka sudah tidak sabar, bahkan beberapa orang sudah melepaskan celana mereka didepan Rita yang hanya bisa melongo saja melihat penis yang sudah pada ereksi tersebut, dan permainanpun dimulai.
Salah seorang yang bernama Amir mengambil gunting dari dapur dan yang lainnya memaksa Rita untuk berdiri didepan mereka, dan Amir pun mulai menggunting rok Rita yang panjang itu dari arah bawah, kemudian digunting melintang dari arah depan terus melingkar kebelakang, sementara Ritapun gemetaran melihat roknya digunting begitu rupa, hingga akhirnya bagian bawah rok tersebut lepas, dan hanya tersisa sebatas 15 senti diatas pahanya.
Dan yang lainnya tanpa dikomando langsung mengobok-ngobok paha Rita hingga kepangkal pahanya.
Rita dipaksa membuka kancing bajunya sendiri hingga akhirnya blus Rita yang berwarna biru tua itu dilepaskan dari badannya, sementara yang lainnya mengobok-ngobok selangkangan Rita sambil menaikkan rok Rita keatas hingga celana dalamnya terlihat jelas.Tiga orang dari mereka membetot-betot celana dalam Rita, dan berusaha untuk menyelipkan jari mereka diselangkangan Rita, yang pada akhirnya beberapa orang mendapat giliran mengusap-ngusap vagina Rita, sambil melumurinya dengan baby oil. Gunung kembar Rita pun menjadi bulan-bulanan mereka. Tangan demi tangan bergantian meremas payudaranya yang masih dibalut bra bermerek Wacoal itu, bahkan mereka bergantian mengisap-ngisap puting susu Rita dengan napsunya.
Rita dipaksa duduk mengangkang diatas batang penis yang sudah ereksi, yang secara otomatis batang penis tersebut langsung masuk kedalam vagina Rita, dan mereka pun memaksa Rita bergerak turun naik, hingga batang kemaluan bergerak keluar masuk vaginanya. Sementara itu yang lainnya dengan brutal memaksa Rita untuk mengulum-ngulum batang kejantanan mereka, sambil menekan-nekan wajah Rita keselangkangan mereka. Kepala Rita digerakkan dengan paksa maju dan mundur hingga batang kemaluan mereka terkocok-kocok keluar masuk dengan licinnya.
Kop BH Rita dibetot kebawah hingga payudaranya tersembul keluar, lalu mereka bergantian menjepitkan batang penis mereka di belahan gunung kembar Rita dan mengocoknya turun naik. Bosan dengan gaya duduk, Rita dipaksa nungging, bagian selangkangan celana dalam Rita dikesampingkan dan langsung saja salah seorang dari mereka menyetubuhi Rita dari belakang.
Penis yang panjangnya 20 senti itu dilumuri pelicin sejenis baby oil, kemudian dimasukkan kevagina Rita dan dikocoknya maju mundur dengan santainya, dan masing-masing mendapat giliran kurang lebih 5 menit untuk menikmati kencangnya jepitan vagina Rita. Rita pun sudah tidak bisa berteriak dan bersuara lagi, karena mulutnya sibuk dipaksa mengisap penis mereka satu persatu, bahkan tak jarang dari mereka menampar-namparkan batang kemaluannya diwajah Rita hingga ereksi sangat keras.
Dengan tidak sabarnya salah seorang memegang rambut dan kepala Rita hingga tidak dapat bergerak, ia mengarahkan batang penisnya kewajah Rita dan menampar-namparkannya dimuka Rita hingga ngaceng keras, kemudian memaksa Rita untuk segera mengulumnya dalam-dalam hingga ketenggorokannya.
Sudah hampir dua jam mereka bergantian menyetubuhi dan memaksa Rita ber-oral, kini tiba saat yang dinanti-nantikan, yaitu memaksa Rita meminum sperma mereka. Sebagai pembukaan, salah seorang mengambil minuman dan sepotong puding coklat dari kulkas, yang ternyata minuman tersebut adalah satu gelas air mani kental hasil pengocokan penis dari beberapa mereka, yang disimpan dikulkas selama beberapa hari.
Puding coklat tersebut dituangi satu gelas sperma, dan beberapa orang bergantian menyuapi puding tersebut kemulut Rita. Melihat kejadian itu beberapa orang sudah tidak tahan lagi bahkan sampai mengocok-ngocok penis mereka sendiri. Dalam keadaan penis yang ereksi sangat keras, mereka terus bergantian mencekoki Rita dengan puding sperma tersebut, hingga akhirnya habis tak bersisa. Mereka tak peduli dengan Rita yang merasa jijik dengan puding tersebut dan mual-mual, bahkan sebaliknya mereka sangat puas sekali melihat Rita memakan sperma mereka itu.
Setelah itu tanpa dikomando lagi mereka antri didepan muka Rita sambil mengocok-ngocok penis mereka, dan Rita pun kembali dipaksa mengulum serta mengisap batang kemaluan mereka, hingga akhirnya satu persatu mulai berejakulasi diwajah dan mulut Rita. Garis-garis putih kental cairan sperma bermuncratan diwajah Rita mulai dari dahi hingga lehernya, bahakan bertetesan hingga ke gunung kembarnya.
Beberapa dari mereka mengarahkan lobang penisnya kewajah Rita, bahkan ada yang memukul-mukulkan batang kemaluannya dimuka Rita hingga airmaninya berhamburan diwajah Rita. Sebagian lagi bergantian menekan-nekan muka Rita keselangkangan mereka hingga mereka ejakulasi dan airmaninya berantakan dimuka Rita. Sebagian dari mereka bergantian memaksa Rita mengisap penis mereka dalam-dalam hingga mentok dan buah sakar mereka bergelantungan didepan bibir Rita dan mereka memuncrati air maninya didalam mulut Rita dan kembali Rita dipaksa menelan semua airmani yang keluar, bahkan hingga menetes keluar dari sudut mulut Rita.
Sebagian lagi menyuruh Rita membuka mulutnya dan mereka mengarahkan penis mereka kearah mulut Rita kemudian menyemprotkan airmaninya kemulut Rita hingga berantakan didepan bibir Rita. Beberapa orang dari mereka muncrat sangat banyak hingga membuat garis airpeju putih kental dari dahi hingga kebibir Rita. Setelah dua puluh enam orang selesai berejakulasi, salah seorang mengambil sendok kecil lalu menyendoki air peju yang berantakan dimuka dan gunung kembar Rita dan kemudian dipaksa menelan air mani tersebut hingga bersih tak bersisa.
Selesai diperkosa dan "mandi sperma", Rita dimandikan dan dibersihkan oleh dua orang, dan dikamar mandipun Rita lagi-lagi kembali dikerjain.
Meskipun tidak disetubuhi, namun Rita dipaksa mengocok dan mengoral kedua batang penis tersebut. Sambil disabuni tubuhnya, Rita terus dipaksa mengocok, bahkan salah seorang menjepitkan batang penisnya diketiak Rita yang sudah dilumuri sabun cair, sehingga dengan licinnya batang penis tersebut bergerak maju mundur dengan lancar. Permainan dikamar mandi itu diakhiri dengan pemaksaan terhadap Rita untuk menelan dua porsi sperma tersebut.
Besok paginya sekitar jam 10 pagi, setelah diberi sarapan, Rita kembali sudah dipersiapkan diruang tamu dalam keadaan bersih, dan hanya memakai bra dan celana dalamnya yang terlihat sudah agak kotor karena bercak-bercak sperma kering yang menempel. Dan permainanpun kembali dilanjuti.
Salah seorang mengambil sebuah gelas berkaki yang agak besar dan mulailah mereka mengocok rame-rame didepan muka Rita. Rita kembali dipaksa ngulum penis mereka dan disetubuhi bergantian. Muka Rita bergantian ditekan-tekan kearah selangkangan mereka hingga penis mereka terjepit diantara selangkangan dan muka Rita.
Ketika air mani mereka ingin muncrat keluar mereka mengumpulkannya digelas tersebut. Dua puluh enam porsi airmani terkumpul didalam segelas penuh, dan dengan napsunya mereka memaksa Rita meminum air mani tersebut seteguk demi seteguk, bahkan Rita dipaksa berkumur sperma lalu menelannya. Dan lima menit kemudian air mani sebanyak segelas itu sudah pindah kedalam perut Rita.
Rita dipaksa duduk dikursi dengan rileks, kop BH Rita di turunkan kebawah hingga toketnya tersembul keluar.
Beberapa orang mengambil celana dalam mereka masing-masing, kemudian duduk disamping kiri dan kanan Rita. Dari bawah kursi mereka menarik sebuah baskom berukuran sedang yang ternyata isinya air mani basi yang sudah dicampur dengan air sagu kurang lebih setengah liter, yang sudah mereka kumpulkan berhari-hari sebelumnya. Salah seorang mencelupkan celana dalamnya kebaskom berisi air mani basi tersebut lalu Rita dipaksa membuka mulutnya dan langsung saja celana dalam yang sudah bermandikan sperma tersebut disumpalkan kedalam mulut Rita hingga melesak semua kedalam sambil ditekan-tekan supaya air mani tersebut meresap ketenggorokan Rita. Secara bergantian mereka berbuat hal yang sama hingga sperma didalam baskom habis, bahkan salah seorang memaksa Rita memasukkan sendiri kolor bersperma tersebut kedalam mulutnya
Setelah puas menyumpalkan celana dalam ke mulut Rita, mereka kembali memandikannya, dan memakaikannya daster, karena pakaiannya sendiri sudah terkoyak-koyak akibat pemerkosaan tadi malam. Bra dan celana dalam Rita diambil mereka untuk koleksi, sehingga Rita pulang hanya dengan daster polos saja, dan Rita dipulangkan ke Jakarta dan diturunkan di halte tempat dia diculik dulu.
Tamat
Komentar
0 Komentar untuk "Pesta chumshot"
Posting Komentar
Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.