Bermula dari kuliah umum

0 comments

Temukan kami di Facebook
Namaku Hendra. Kisah ini terjadi tahun 2000 saat aku baru kuliah disebuah Perguruan tinggi swasta di kota”PDG” dimana aku sangat menikmati kisah kasih cintaku bersama gadis bernama Fitri dia merupakan salah seorang cewek rebutan para mahasiswa cowok dikampusku kisah cinta ini berawal dari pertemuan kami saat ada kuliah umum di kampus, dan aku masih ingat saat itu aku duduk tepat dibelakang kursinya Fitri, dengan sedikit guyon aku mulai menggoda Fitri dari belakang dan ternyata berhasil membuat Fitri tersenyum dan menimpali kembali guyonan yang aku berikan, hal itu berlangsung sampai akhir kuliah umum.

Beberapa hari setelah itu kami bertemu lagi tapi dengan suasana lain, saat itu aku mau pulang kuliah dan sama-sama menuju halte bus yang ada dikampus, aku melihat Fitri berjalan berdua dengan temannya, Fitri juga melihat diriku, dia tersenyum sambil mendekat terus ketempat aku berdiri menunggu bus, Fitri menyapaku.

“Eh.. Ini Abang yang waktu kuliah umum yah..??” sambil tersenyum manis, aku menjawab.
“Masih ingat sama saya” kataku sesopan mungkin.

Fitri berkata,”Oh.. Tentu saja ingat, Abang ini lucu deh..!!” selanjutnya kami ngomong-ngomong sambil menunggu bus yang akan membawa kami pulang, dari tanya alamat sampai tanya nomor telpon dan Hpnya.

Sejak saat itu hubungan kami bertambah akrab, aku sering berkunjung ke rumah Fitri serta nelponnya baik siang dan malam, seterusnya kami saling mengungkapkan perasaan dan ternyata aku tidak bertepuk sebelah tangan cintaku diterima Fitri.

Pertama jadian kami masih belum melakukan apa-apa yang berarti bahkan ciuman saja hanya sebatas cium pipi dan itu terjadi terus hingga sampai suatu hari tepatnya hari sabtu sepulang kuliah aku mengajak Fitri untuk liburan mengisi hari minggu di sebuah tempat wisata, Fitri menyetujui sore harinya setelah segalanya dipersiapkan termasuk pamit pada nyokap bokapnya Fitri, kami berangkat dengan mobil pinjaman dari bokapnya Fitri.

Diatas mobil kami bercanda dan ngobrol soal keluarga sampai soal teman-temannya. Kami ngobrol lama sampai Fitri capek dan tertidur sambil bersandar dipundakku yang lagi nyetir mobil.

Tiba-tiba aku merasa ingin buang air kecil, tentu saja aku melambatkan laju mobil sambil mencari tempat untuk meminggirkan mobil dan mencari tempat buang air kecil, setelah dapat tempatnya aku langsung meminggirkan mobil dan siap-siap untuk keluar. Setelah buang air kecil aku balik ke mobil dan kulihat Fitri masih tidur, entah setan apa saat itu, aku tutup pintu mobil kulihat suasana saat itu sudah mulai agak gelap dan mobil yang lewat agak sepi. Aku lihat Fitri lekat-lekat dan kucium pipinya dia tidak terbangun, aku terus menciumi bibirnya dan Fitri terbangun sambil berkata.

“Oh… Oh… Eh… Eh Abang kita dimana…?” dengan suara pelan sambil menghindar dari ciumanku.
Aku jawab,”Kita masih diperjalanan… Yank…!!”
“Mmm… Aaahhh!!” kata Fitri sambil kembali bersandar dibahuku dan menegadahkan kepala ke arahku.

Saat itu aku kembali mencoba untuk menciuami bibirnya yang mungil itu, Fitri membalas ciumanku, aku lumat bibirnya dengan lembut terus aku ciumi pipinya terus pindah ke arah leher.

Fitri terdengar agak mengeluh,”Mmm… Mmm… Ahhh… Oh… Oh… Abaaang…”

Aku meneruskan serangan dengan tangan kananku langsung meraba paha Fitri yang kebetulan Fitri pake rok, saat tangan hampir sampai dekat CD, Fitri menarik tanganku dan berkata lirih,”Baaang.. Jangaan!! Lebih baik lanjutkan perjalanan..??”.

Singkat cerita kami sampai di tempat wisata pukul 20:30 wib kami langsung memesan villa. Setelah masuk villa kami segera mandi untuk menyegarkan badan. Hari telah menjelang malam, aku mengunci pintu villa sementara Fitri tengah sibuk menyiapkan makan malam untuk kami berdua. Makan malam itu sangat romantis, Fitri mengenakan baju kemeja agak longar yang dikombinasi dengan rok pendek. Aku pakai baju kemeja buntung dengan celana pendek, selanjutnya kami duduk sambil ngobrol dan nonton TV.

Fitri mengeser duduknya lebih dekat denganku ternyata dia sudah ngantuk dan tertidur bersandar dibahuku. Aku membelai rambutnya yang panjang dengan lembut aku tengadahkan kepalanya ke arahku, kucium pipinya terus kulumat bibirnya sementara tanganku mengelus paha Fitri kemudian pindah ke payudara Fitri. Saat meremas payudara Fitri terbagun dia langsung menciumi bibirku dan membimbing tanganku ke arah payudaranya yang montok. Aku balas ciumannya dengan meremas payudaranya, bibirku segera pindah ke arah lehernya.

Fitri mengeluh,”Oh… Oh… Eh… Oh.. Oh… Baaang…!!” katanya lirih.

Lalu kubuka kancing baju Fitri satu persatu terlihatlah BH Fitri dan kulit dadanya yang putih mulus aku dekatkan mulutku menciumi antara payudara Fitri dan mulai memelorotkan BH nya yang ukuran 34 maka terlihatlah dua bukit kembar mulus dengan puting yang agak kecoklatan. Aku langsung menciumi dua puting tersebut bergantian, Fitri terus mengerang.
“Oh.. Ooo… Ahhhahh Ahh Ohhh.. Ooohhh… Bang..”

Tangan Fitri merangkul kepalaku hendak memaksaku untuk terus menciumi putingnya, kemudian aku mulai meningkatkan aktifitas tanganku membuka resleting rok belakang Fitri sambil mengelus-elus paha putih mulus itu kemudian melorotkan roknya. Fitri tak mau kalah tangannya cepat beraksi membuka resleting celanaku kemudian dia membuka celanaku dan ditariknya jatuh ke lantai.

Sekarang aku hanya pakai baju dan CD sedang Fitri hanya pakai CD saja kemudian aku terus menciumi seluruh tubuh Fitri, tiba-tiba Fitri mengeluh mesra.

“Oh… Oh.. Oh.. Eh.. Oooh… Yah.. Ohhh” saat aku ciumi puting dan terus ke arah pusernya. Aku tahu Fitri sudah terangsang, kemudian aku bopong tubuh mulusnya ke tempat tidur di kamar villa. Pas dipintu kamar, Fitri langsung lonjat dari boponganku kemudian Fitri memeluk diriku menciumi aku sambil berjalan kami terus berpelukan sampai ditempat tidur dalam keadaan berpelukan dia mengelus elus punggungku dan tangannya meraih kepalaku dan membibing ke arah puting payudaranya…

Aku terus menciumi payudara Fitri, dengan tangkas tanganku ikut berperan untuk menidurkan Fitri ke tempat tidur, Fitri telentang dikasur aku langsung menindihnya sambil mencium seluruh tubuh Fitri dari ujung rambut sampai kaki, Fitri tambah mendesah karena ulahku itu,”Ooohhh… Uggghhh.. Uppsss… Baaang… Terrruuusss,” desahnya.

Tanganku mulai masuk ke dalam CD Fitri yang sudah basah karena rangsangan yang sangat, terasa bulu jembutnya yang halus aku gosok-gosok vagina Fitri dengan lembut tambah lama tambah basah tersebut.

“Uuggghhh… Ooohh.. Eeennaakkk… Terrruss Baaannnggg,” desahnya tambah gila, kuraih tangan Fitri dan kubimbing ke arah penisku yang dari tadi sudah tegang, dengan cekatan Fitri memegang dan meremas penisku.

“Ooohhh… Enggg… Uuupppshhssh,” desahku ketika Fitri mulai mengocok-gocok penisku lalu aku membisikan sesuatu ke telinga Fitri.

“Yankk… Isaapp dong!! penis Abang..!!”

Fitri segera berbalik dan menjilat penisku yang sudah mengkilat dan tegang, posisi kami sekarang sudah 69. Aku tak mau ketingallan langsung aja aku cium dan jilat vagina Fitri yang basah itu.

Fitri mengerang,” Ooohhh… Eeennnggghhh… Aaahhh… Uuppsss… Ittilllnya… Dooong Baaanggg…” pintanya.

Tiba-tiba tubuh Fitri mengejang dan berteriak keras,”Ooohhh… Ahhh… Ooosss… Yeeeaaahh… Baang… Fiitrii.. Keluar”
Dia langsung tergeletak diatas tubuhku, kemudian aku betulkan posisi kami sembari berkata,”Yank.. Enak kagak!!”
Fitri tersenyum ke arahku pertanda dia lagi menikmati orgasmenya.

Jam telah menunjukan 23:15 aku langsung membersihkan tubuh yang dari tadi berkeringat, kuambil kain handuk dan kubantu mengeringkan keringat ditubuh Fitri yang kelihatnya lelah sekali. Setelah kami sama sama kembali segar, masih ditempat tidur aku dan Fitri saling menatap dan Fitri berkata.

“Bang.. Semua yang kita lakukan ini adalah rahasia kita berdua..”

Aku hanya tersenyum ke arahnya tanda setuju, kemudian Fitri lanjut bertanya, “Bang.. Tadi Abang kagak keluar yah..?”

“Belom Yank..?” kataku.

Mendengar itu Fitri langsung memeluk aku dari belakang, tangannya langsung mengarah pada penisku yang sudah mulai kecil dengan cekatan dia mengocok penisku, kemudian Fitri berkata, “Bang berdiri Bang..!!”

Aku langsung berdiri ditempat tidur kulihat Fitri mengocok penisku.
“Ohhh… Ooohhh.. Ooohh..” desahku.

Tanpa kuberi aba-aba Fitri langsung saja mengisap penisku dengan mulut mungilnya, tak terasa penisku kembali tegang.
Fitri terus mengulum penisku yang mulai tegang itu, “Ohhh… Yank… Terusss… Ohhh…” desahku.

Lama kelamaan aku pun mulai tak tahan, aku raih bahu Fitri langsung aku tidurkan ditempat tidur terus aku lebarkan kedua pahanya dan langsung mengarahkan penisku yang tegang itu ke arah vaginanya.

“Ooohhh… Eehehhhughh.. Bang.. Sakit.. Pelan-pelan.. Bang!!” pinta Fitri.

Aku mulai memasukkan penisku ke dalam vagina Fitri dengan perlahan-lahan. Ternyata Fitri masih perawan ting-ting, aku terus bergerak dengan aktifitasku dengan nafas mulai tersengal-sengal. Kulihat Fitri mengatupkan kedua matanya tapi mulutnya terus mendesah,

“Oohhh… Ughhh… Upppspsss… Yeeeaaahhh”

Kemudian tangan Fitri memegang pantatku menekankan terus ke vaginanya, sesaat aku berbisik pada Fitri.

“Yank goyang dong pinggulnya”

Fitri mengoyang pingulnya ke atas dan kebawah mengikuti gerakanku, “Yeeeaaahhh… Gooyaaanggg… Terusss… Yank…” pintaku.

Aku terus mengocok vagina Fitri dengan gerakan semakin cepat dan sampai pada saat aku hampir keluar Fitri merangkul aku dengan erat sembari berteriak, “Ooohhh… ooohhh… Ahhhahhh… Yeeeaaahhh… Baaannggg…”

Aku tahu bahwa Fitri telah orgasme saat itu. Aku teruskan seranganku semakin cepat dan beberapa saat kemudian akupun mendesah nikmat, “Ooohhh… Yeeaaahhh… Ooouuuppsss…”

Dan…
Crooot… Crooot…
“Ahhhahh…!!”

Aku keluarkan cairanku diatas bulu vaginanya Fitri. Kami sama-sama kelelahan nikmat, aku tersenyum puas begitupun Fitri kemudian aku kecup kening Fitri sambil berbisik, “Makasih ya yank..!!”

Fitri memelukku dengan lembut dan berkata, “Bobok lagi yah Bang..?”

Kami tidur sampai pagi dalam keadaan bugil berpelukan dan penuh kepuasan.

Pagi harinya kami terbangun telat, aku melirik jam dinding ternyata sudah pukul 10:20 wib, kami segera bangun dan langsung mandi berdua dan sempat menikmati kenikmatan lagi sewaktu mandi berdua.

Sejak saat itu aku dan Fitri meluangkan waktu pergi liburan ke berbagai tempat berdua sambil berkayuh kenikmatan dan sampai sekarang kami terus pacaran…

Tamat




Komentar

0 Komentar untuk "Bermula dari kuliah umum"

Posting Komentar

Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.

 

Rumah Seks Indonesia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Church by Brian Gardner Converted into Blogger by Bloganol dot com Modified by Axl Torvald