Nani gadisku dari kampung - 3

0 comments

Temukan kami di Facebook
MALAM-MALAM YANG SEMAKIN MENGGAIRAHKAN

Kelanjutan cerita ini pada hari pertama aku ditinggal induk semangku yang sedang pergi bersama keluarganya ke kampung, dan saat itu pula aku untuk pertama kalinya melepas keperjakaanku di rumah kost dengan Nani seorang gadis yang kebetulan adik induk semangku. Aku berdua melakukan kehidupan ranjang malam seolah bagiku menjalani malam pertama sepasang pengantin.

Sebenarnya aku masih awam terutama pengetahuanku tentang keperawanan seorang gadis sehingga pada malam itu aku juga tidak mempedulikan apakah Nani waktu itu saat pertama melakukan persetubuhan denganku mengalami pendarahan atau tidak dan kalau memang tidak, apa penyebabnya tidak terlalu kurisaukan. Hal itu benar-benar tidak kuperhatikan karena keawamanku, aku lebih didorong rangsangan birahi dan begitu pun Nani. Sepertinya dia mungkin juga tidak tahu akibat penetrasi kejantananku ke liang senggamanya, akan menghilangkan keperawanannya karena kepolosannya bagi dia yang hanya seorang gadis dari kampung.

Aku berdua lebih bertindak karena naluri antara lawan jenis yang mulai ada rasa tertarik dan meningkat menjadi saling birahi dan berakhir dengan hubungan persetubuhan di atas ranjang. Bagaimana proses hubungan persetubuhan itu kulakukan berdua maupun akibat dari hubungan itu juga kurang atau tidak kupahami. Kecuali bahwa selama persetubuhan antara aku dan Nani ituterjadi, yang kurasakan hanyalah kenikmatan pertama kali, yang selama ini belum pernah kurasakan juga oleh Nani sendiri. Kenikmatan yang menuntut untuk kembali ingin mengulang dan semakin menggebu untuk kuulangi berdua dalam suasana tanpa penghalang di tempat kostku, karena hanya berdua dengan Nani yang waktu itu hampir satu minggu lamanya.

Kisahku ini merupakan ungkapan ketika aku melewati hari atau malam kedua sejak hubungan intimku yang pada malam pertama sebelumnya tanpa diawali masa-masa pendekatan antara dua lawan jenis seperti pada umumnya, tetapi dalam waktu yang singkat dan spontan oleh dorongan perasaan kesepian dua manusia lawan jenis yang sudah dipenuhi perasaan birahi.

Sore setelah aku untuk pada malam itu aku dan Nani duduk berdua sambil nonton TV, tangan Nani tidak pernah puas-puasnya memegangi batang penisku, sejak dia mengenal kenikmatan hubungan seks denganku. Dia benar-benar memperoleh kesenangan baru batang penisku untuk tidak ingin dia lepaskan dari tangannya. Setiap ada kesempatan berdua, selalu tangannya dia masukkan ke dalam celana dalamku. Tentu tanganku juga tetap rajin menelusup ke dalam BH Nani untuk meremas dengangemas buah dada yang montok bulat itu. Berdua sambil terus nonton TV yang tidak kuhiraukan lagi acaranya karena kesibukanku bersama Nani saling memberi dan membangun gelora nafsu kenikmatan.

"Yaang.. CD-nya copot aja.. Nani sudah pengin lagi boleh kan.." katanya penuh manja. Mulai terdengar rengekan merajuk dengan penuh nafsu, sambil lidahnya menulusuri bibirku.
"Ntar dulu dong Sayang, Mas masih pengin ngusap-ngusap tetek Nani yang.. eehmm.. montok, indah.. aah.. ehhmm.. menggemaskan, Sayang kalau dibiarkan.. eh.. omong-omong bisa montok begini gimana siihh Ni.." tanyaku iseng dan Nani senyum menggoda sambil dia buka kancing baju di dadanya, serta tangan kanannya sendiri mulai mengusap dengan atraktif, membangkitkan nafsukudengan gerakan usapan memutar melingkari bulatan buah dadanya sebelah kiri. Sementara tangan kananku membantu meraba permukaan buah dadanya yang sebelah kiri yang menggelembung montok, kususupkan telapakku melalui celah dasternya lalu dengan cekatan jari-jariku menjepit puting susu yang mengeras. Hmm.. kelembutan buah dada wanita itu semakin membuatku bernafsu menggumulinya. Tangan kiriku tak mau ketinggalan, merambat ke arah bawah menuju daerah pangkal pahanya, Nani menyambutnya dengan meloloskan CD-nya lepas dari pinggul lalu paha hingga lolos dari kakinya.

"Mas.. dulu Nani selalu beginiin setiap hari.." ucapnya dengan sambil tangan kanannya memeragakan kepadaku, gerakan mengusap arah memutar payudara kirinya.
"Tambah nikmat kalau sekarang Mas yang ngeremesin.. Nani dulu suka merasakan aneh, kok.. kalau lagi iseng Nani suka memegang-megang payudara dan meraba putingku sendiri, ternyata.. Oh begini ini nikmatnya cewek kalau sedang dicumbui cowok dan nggak ngira sekarang dicumbui Mas mulai dari tetek sampai memek.. ahh.. nggak terbayangkan sebelumnya.. rasanya melayang nikmat.." Sambil terus memperlihatkan gerakan tangannya melumat dan meremas buah dadanya yang dia perlihatkan kepadaku sengaja untuk merangsangku.

"Nani sering ngeremas-ngeremas sendiri.. ternyata sekarang.. Mas yang suka puting Nani.. uhh.. rasanya.. achh selangit.. penginnya.. Mas membelai terus nenenku.. apalagi ditambah.. ini nich.. yang nonjol.. ehmhh.. gemes sama penis Mas yang tegang.." Dia mulai meraih tangan kananku dan diletakan tepat di puting buah dadanya sebelah kanan sambil menggoyangkanputingnya yang keras.

"Mas rasain puting Nani yang sudah tegang nich.. tuh nenenku pada merah dicupang Mas terus-terusan.. Maas, enak nggak sih kalau megang nenen Nani begini?"
"Merangsang sekali, sampai ujung penisku jadi ikutan nyut-nyut.. dan tegang Non.."
Buah dadanya yang menggantung dan bergoyang mengikuti irama permainan tanganku. Aku meremas-remas, sesekali puting susunya kupilin.
"Aaauu.. oohh enaak.. remeess teruus susu Nani.. Mas oohh.. enak.. ehh.. ahh.. eeuhh.. aahh.. mmhh.. aahh.. enaakk.. oohh Mas.. teruskan.. Yaang, puaskan gairahmu malam ini Yaang.. Nani memang sudah lama ingin melakukan ini, kamu akan jadi lelaki pertama yang menyetubuhi Nani, puaskanlah, Mas lakukan, Nani pasrah Mas.. teruskan Sayang.." Aku meloloskan dasternya dan tubuh sintal semakin nampak polos mempesona, sambil tangannya membelai batang kemaluanku yang dari tadi tegang.

"Yaang.. Nani kalau pegang ini.. enggak tahan, pingin lagi.. ayo dong Yaang.." lagi-lagi Nani merajukku dengan manja sambil mengelus batang kejantananku.
"Sama juga, kalau aku megang buah dada Nani yang indah begini.." kataku sambil meremas.
"Mas.. kok kalau lagi ngisep Nani sepertinya nafsu, apalagi kalau puting susu Nani sudah diisap sama Mas.. aduhh.. selangkanganku.. langsung nyut-nyut nggak tahan, tahu-tahu terasa basah.. kayak pingin pipis," bisiknya dengan penuh merangsang di telingaku.
"Kalau aku ngeliat buah dada Nani yang montok jadi pengin ngemot putingmu, buah dada kok bisabulat begitu yaa.. Baru ngeliat aja penisku udah tegang.."
"Mas, Nani bahagia sekali rasanya setelah aku ngerasain gimana disetubuhi sama Mas.. sekarangbenar-benar kesampaian juga.. aahh.."
Tangannya sambil terus membelai batang penisku yang telah dia keluarkan dari celana dalamku yang melorot.
"Ehhmm.. aahh.. adikmu aku kasih sun yang lama.. ehmm.. eehh.. ehmm.. eehhm.. ehmhh.. heem.." Dengan penuh nafsu penisku dalam kuluman mulut Nani.

"Clepp.. cleppk.. clpeep.. cleppkp.. cleppk.. clpeep.. cleppkp.." bunyi mulutnya mengulum penisku.
"Yaang.. yuk.. ahh.. aku.. udah.. pingin.. duduk di sini aja.. kita lakukan di ruang tamu saja.." permintaannya dengan manja. Demikian ungkapan perasaan birahi masing-masing, ungkapan-ungkapan merangsang yang pernah saling kami ucapkan dengan bebas selama bercumbu rayu. Suatu sensasi, aku dan Nani melakukan pertama kali di ruangan tamu rumah kost ini, seolah tidak ada tempat yang dapat menampung gelora nafsu gairah seks kami di tempat yang lain. Tak puas-puasnya Aku menikmati bentuk buah dadanya yang bulat montok itu, aku begitu bersemangat sambil sebelah tanganku meraba punggung Nani. Buah dada besar dan lembut mulus itu pun menjadi kemerahan setiap kali kucupangi bertubi-tubi di sekitar putingnya. Sementara Nani kini bergoyang mempermainkan irama tubuhnya yang turun naik bergoyang ke kiri kanan untuk membagi kenikmatan, duduk di atas kemaluanku yang sedang beradu dengan vaginanya. Penisku yang tegang dan keras ituseakan bagai as pemegang.

"Ooohh.. oohh.. oohh.. oohh.. oohh Mas.. oohh enaknya penismu Sayaang.. oohh aku.. enaakk.. mmhh.. sedoot terus susu Nani Sayaang oohh.." Desah Nani bercampur jeritan menahan rasa nikmat dari goyang pinggulnya di atas tubuhku. Dia menggelinjang ketika aku meremas payudaranya dan memilin putingnya. Dengan jelas aku melihat dadanya yang montok terguncang seirama ayunan tubuhnya yang sedang berburu kenikmatan. Kupilin putingnya pelan dengan gerakan melingkar. Remasan dan pilinanku berpindah dari payudara yang satu ke payudara yang satu lagi bergantian. Kuturunkan wajahku dan kudekatkan ke payudaranya yang sebelah kanan. Kujulurkan lidahku dan aku mulai menjilati putingnya yang sebelah kanan. Nani sedikit mengangkat punggungnya dan mengerang, "Ohh.. Mas pindah ke puting yang satunya dong.. ehmm.. eehhmm.."

Nani kemudian menurunkan sebuah kakinya sedangkan kakinya yang satu tetap di atas sofa. Hal ini membuat kakinya terbuka dengan lebar pada bagian selangkangan dengan vaginanya nampak semakin nyata memerah. Pantatnya sering terangkat naik jika aku meremas dan membelai paha bagian dalamnya. Vaginanya semakin basah dan licin. Kumainkan jariku masuk dan keluar, Nani mengerang tak karuan ketika kulakuan ini. Kutarik keluar jariku, kubawa jariku kembali ke klitorisnyadan kubelai pelan, takut kalau Nani akan merasa sakit. "Ohh Mass.. Bagian itu.. Terus.. janganberhenti.. ohh ehh.." Nani mulai bergoyang naik dan turun melawan arah tanganku. Erangannya menggema di ruang keluarga ini.

"Ohh Mass.. Oh Mass.. Oh Mass.." dia mengulangi dan mengulangnya terus. Akhirnya diamengangkat seluruh punggungnya dari sofa, seluruh tubuhnya bergetar dan dia berteriak, "Ohh.. nikmat.. Maass.. ohh.. nikmatt.. nikmat eh.. aku keluarr.. ohh ehh.. ehh.. aahh.." Aku terkulai lemas di atas tubuh bugilnya yang berkeringat. Begitu nikmat terhempas diantarakeempukan payudaranya yang kenyal. Puting susunya yang terasa keras menusuk tajam dadaku. Kubiarkan alat vitalku yang baru saja menikmati ejakulasi itu tetap berada di dalam liang vaginanya. Meresapi kehangatan dan kelembutannya serta sisa-sisa kenikmatan seks.

"Non.. aahh.. Aku puas sekali Sayanghh.." bisikku lemas.
"Ya.. Mass.. Nani juga.. biar kurasakan.. jangan dilepas dulu Mas.. Nani mau nikmatihangatnya cairan Mas yang keluar.. aahh.. uhh.. ahh.." ujarnya lirih sambil mengecup dahiku mesra. Kenikmatan pada malam kedua di ruang tamu yang menggairahkan dan melelahkan itu, berlanjut ke atas ranjang kamar Nani karena sudah tak tertahankan lagi badan ini untuk terjaga, sehingga kami putuskan berdua untuk tidur di kamar Nani malam itu.

Dari ruang tamu kami dengan tetap saling berpelukan dan Nani bergayut di pundakku menuju kamar, dalam keadaan tanpa busana, langsung tidur berpelukan dalam suasana di luar hujan cukup lebat. Kami tetap erat saling menindih dan saling menggosokkan bagian tubuh masing-masing untuk tetap merasakan kenikmatan persetubuhan semalaman dan terus saling bercumbu.

Ketika aku terbangun agak kaget karena jam sudah menunjukkan pukul 06:00 pagi yang berarti aku harus cepat-cepat mandi untuk berangkat kerja, segera aku bergegas ke kamar mandi dan lagi-lagi gadis kampungku tengah memandikan kemulusan tubuh telanjangnya, memanjakan kemontokan payudara dadanya dengan buih-buih sabun dan menggosok-gosok celah selangkangannya sementara pintu kamar mandi yang setengah terbuka memberikan pemandangan segar pagi itu menyongsong hari yang penuh gairah kenikmatan kami berdua. Tampak kaki sebelahnya diangkat ke bibir bak mandi sementara tangan kanannya leluasa menggosok liang kemaluannya dan mengelus-elus rambut-rambut halus yang tumbuh di sekitar bukit kemaluan yang menyembul bibir vagina diantaranya. Tanpa permisi aku langsung masuk nimbrung di tengah Nani asyik menggosok selangkangannya dan melepas pakaian yang kukenakan. Dari belakan langsung aku membantu menyabun pantatnya yang bulat merangsang dan menyelipkan jari-jariku diantara pantatnya mencapai liang kemaluan yang sudah licin oleh sabun. Kuambilkan segayung air dan kusiram pantat Nani menghilangkan sabun sehingga waktu aku jongkok nampak merah lubang vaginanya sambil kupegang bibir kemaluan Nani lalu bibirku beradu dengan bibir kemaluan Nani. Aku sedot dengan dalam bibir bukit kemaluan Nani yang terkatup oleh jariku.

"Aauu.. achh.. Yangg.. nakal.. ntar ach.. Mas terlambat kerja loh.." Nani mengambil gayung dan menyiram tubuhku, kami kembali saling menyabuni terutama bagian-bagian tubuh yang menimbulkan rasa nikmat yang paling sering mendapatkan usapan dan gosokan.

Selesai pemanasan gairah pagi dan sarapan yang sudah disiapkan Nani, aku segera berangkat ke kantor, namun sebelumnya Nani menunggu di depan pintu kamarku dengan sengaja telah menyodorkan buah dadanya yang tidak sepenuhnya tersembunyi oleh baju terusannya, karena kancing baju atasnya dibiarkan terbuka sehingga puting payudaranya bebas terbuka. Terpaksa kurogoh dulu untuk lebih terbuka sehingga mulutku bebas pula mengulum puting dan mengemot susunya hingga meninggalkan gigitan merah di sekitar daging yang indah dan di sekitar dada dan lehernya yang jenjang. Barulah Nani dengan senyumnya mengantar kepergianku ke kantor.

"Mas.. jangan lupa yach.. pulang makan siang.." Masih juga sambil menggodaku dengan cara tangannya dimasukkan ke balik bajunya sambil meremas kedua bukit buah dadanya dan jarinya memilin puting susunya. Dalam hatiku mengatakan bahwa benar-benar perempuan ini sudah dilanda birahi. Bagaimana perasaanku selama bekerja bila ingat di rumah telah menunggu seorangperempuan memanjakan tubuhnya untukku dengan segenap kehangatan tubuhnya seperti itu?

Bersambung . . . .




Komentar

0 Komentar untuk "Nani gadisku dari kampung - 3"

Posting Komentar

Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.

 

Rumah Seks Indonesia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Church by Brian Gardner Converted into Blogger by Bloganol dot com Modified by Axl Torvald