Ohhh, Melatiku - 1

0 comments

Temukan kami di Facebook
Sebelumnya perkenalkan saya salah satu pecinta Rumah Seks sejak 1999 di kota Sby, cuma baru kali ini saya akan menceritakan tentang pengalaman yang saya alami.

Cerita ini bermula dari kantor tempat saya mulai memberikan fasilitas internet kepada semua karyawannya sekitar 5 tahun yang lalu, pertama mengunakan fasilitas internet emang agak bingung juga rasanya, apalagi mencoba-coba fasilitas chatting di IRC.

Pertama main chat kucoba kenalan dengan seorang cewek yang bernama melati_24 yang berada di kota Mlg, setelah perkenalan itu setiap hari kusempatkan untuk chatting dengan Melati hingga akhirnya kami pindah ke ICQ, di ICQ kami saling bercerita tentang diri kami masing-masing dan sering kali juga kami serita tentang pengalaman sex kami masing-masing, hingga tak terasa hubungan kami jalan dengannya 4 bulan dari saling cerita dan curhat kami akhirnya pengen ketemu darat dengan melati_24 (sebenarnya waktu itu kami berdua sudah saling punya tunangan)

Jumat 10.00, sebelum bertemu kami sudah janjian Melati akan menjemputku di terminal ajs dengan ciri-ciriku yang tidak terlalu sulit untuk bertemu karena kami sudah saling bertukar foto di e-mail, dalam perjalanan dari Sby ke Mlg aku coba hubungi Melati dari bis yang aku tumpangi ternyata dia sudah siap-siap untuk menjemputku di terminal, akhirnya 1,5 jam kulalui dalam bis waktu yang sangat singkat rasanya karena kami ingin segera bertemu.

Setelah turun dari bis aku coba call Melati di HP nya sungguh tidak terduga ternyata Melati telah menunggu tidak jauh di depanku aku tidak menyangka cewek dengan tubuh yang ramping tinggi badan sekitar 162 dan dada yang montok dan rambut yang terurai sebahu yang dari tadi aku perhatikan ternyata dia Melati, sungguh tidak jauh dengan foto yang diberikannya waktu dia e-mail ke aku apalagi dengan rok jeans yang sangat pendek kaos ketat warna merah sungguh menampilkan bentuk payudaranya yang montok.

Setelah kami mengobrol sebentar dia langsung mengajakku menuju ke tempat parkir mobilnya, didalam mobil dia menawarkanku untuk ke batu aku pun setuju saja kan disini aku tamu, dalam perjalanan ke batu kami saling cerita dan cerita itu selalu menjurus ke sex, lama kelamaan cerita itu membikin batang kemaluanku bangun juga, sehingga membuat tangan nakalku meraba-raba pahanya yang putih itu tak kusangka di balasnya tanganku dengan remasan batang kemaluanku yang dari tadi sudah menegang sambil berkata

"Kita teruskan nanti setelah kita cek-in ya sayang" ujar Melati, tak lupa kulumat perlahan bibirnya yang indah itu dan tak terasa kami sampai ke Batu, Mlg.

Sekitar jam 13.00 kami sampai di hotel Orchids kami langsung memilih kamar yang kami inginkan. Sampai di dalam kamar tidak aku lewatkan kesempatan yang telah lama aku tunggu, aku peluk Melati dan aku lumat bibirnya dan perlahan aku remas-remas pantatnya yang montok itu dengan tiba-tiba Melati melepas kuluman bibir kami sambil berkata

"Kita mandi dulu ya sayang, biar segar"

Sambil menurunkan roknya yang aku angkat ketas waktu aku remas-remas pantatnya.

"Kamu mandi dulu aja deh Melati nanti aku susul, tapi jangan tutup pintunya ya biar aku bisa memandang tubuhmu yang indah" jawabku.

Kuperhatikan Melati mulai melepas kaos ketat dan roknya di dalam kamar mandi, duuh betapa indahnya tubuhnya yang hanya terbalut dengan CD dan bra hitamnya yang semakin membuat kemaluanku berdiri tegak, perlahan dia lepaskan CD dan branya dan berendan ke dalam bath tup, sehingga membuat aku segera menyusulnya di kamar mandi dan aku lepas semua baju dan celanaku.

Tiba-tiba Melati nyeletuk, "Duh batang kemaluanmu dah berdiri tuuh dah siap tempur yaa" sambil dia menyemprot air ke tubuhku.
"Aku mandi'in ya sayang" kata Melati sambil menarik tubuhku ke sower,

Tak kulepaskan kesempatan ini sambil melumat bibir mungilnya yang sexy dan aku remas-remas buah dadanya yang montok itu, melihat tanganku mulai beraksi Melati mulai menyapukan lidahnya ke mulutku perlahan tanganku turun mengusap kemaluannya yang di tumbuhi rambut halusnya di antara desahan nafasnya tiba-tiba Melati berkata, "Kita lanjutin di tempat tidur aja ya sayang" sambil menutupi tubuhnya dengan handuk.

Langsung aku gendong tubuhnya sambil bibirkami saling melumat dan aku bawa ke tempat tidur. Aku turunkan Melati ke tempat tidur perlahan aku buka anduknya sambil aku jilatin ke dua buah dadanya yang montok itu apalagi di saat tanganku mulai tanganku menyentuh dan negusap-usap clitorisnya dengan tubuhnya yang mulai menggelinjang dan suaranya yang makin mendesah.

Aku mulai melumat bibir Melati dan tanganku tidak kulepaskan di pangkal pahanya, tanpa bisa kukendalikan lagi bibirku melumat bibirnya, Melati membalas lumatanku dan lidahnya menyambut lumatanku di luar kendalinya. Kembali aku menyedot puntingnya bergantian dan tanganku mulai memainkan clitorisnya, kulihat tubuhnya mulai mengelinjang merasakan kenikmatan dengan makin banyaknya cairan yang keluar di vaginanya tak kubiarkan kesempatan yang berharga ini aku turun ke depan selakanganya dan aku jilati pahanya, kulihat Melati mendesah penuh kenikmatan, diremasnya rambutku dan di tekankan mulutku di selakangan Melati berharap aku menjilati vaginanya tapi aku tak terpengaruh.

"sayang please" pinta Melati mengerang penuh kenikmatan sambil tangan Melati meremas kemaluanku.

Akhirnya Melati menjerit lepas saat lidahku menjilati klitorisnya dilajutkan dengan aku ciumin vaginanya dengan gemasnya, desahan Melati semakin menjadi saat tanganku ikut bermain di liang vaginanya, aku semakin liar menjilati vaginanya dan kulihat Melati semakin menikmatinya.

Kami berdua sudah tidak tahan lagi aku langsung merangkak di atas Melati, kemudian kami saling berciuman dan melumat bibir sambil perlahan mengusap-usap penisku ke liang vaginanya, sebelum kudorongkan penisku aku ambil kondom yang sudah aku siapkan tapi Melati menyela

"nggak usah pake kondom sayang, kan lebih enak nggak pake" katanya sambil membuang kondom itu ke bawah, kemudian Melati tersenyum kepadaku.

Kembali kami berciuman sambil aku gosokkan kembali batang kemaluanku ke vaginanya, perlahan kudorong kemaluanku ke celah vaginanya sambil aku lumat kembali mulutnya, lidah kami saling beradu seiring aku menyodokkan penisku ke dalam vaginanya.

Kulihat Melati tersenyum memandangku saat batang kemaluanku masuk semua ke liang vaginanya, dengan tatapan mata yang romantis dan menghanyutkan. Aku mulai menarik dan mendorong perlahan-lahan kemudian semakin cepat seiring dengan desahan Melati yang lepas tanpa dibuat-buat, tanganku meraba-raba dan meremas-remas ke buah dada Melati sesekali aku kulum puntingnya, semua aku lakukan tanpa menurunkan irama kocokkan kemaluanku ke liang vagina Melati. Kuangkat kedua kaki Melati ke pundakku, aku sodokkan kemaluanku semakin dalam ke liang vaginanya, dan suara desahan Melati semakin lepas tanpa kendali.

Aku memutar tubuh Melati untuk posisi dogie style, tak lama aku sodokkan lagi batang kemaluanku yang semakin teganng ke vaginanya, kuraih buah dada Melati yang menggantung dan aku remas perlahan-lahan sambil aku cium dan jilati punggungnya, kocokanku semakin menggila, tiba-tiba desahan Melati semakin menjadi-jadi disertai erangan kenikmatan yang keluar dari mulutnya, kulihat Melati begitu menikmati kenikmatan yang telah di capainya.

"Hebat kamu sayang, enak banget kocokan mu sayang belum pernah aku mencapai kenikmatan seperti ini" puji Melati padaku.

Tanpa menunggu waktu ganti aku terlentang di bawah dan kutarik tubuhnya ke atasku, kulihat napasnya kembali normal dengan perlahan dia memasukan batang kemaluanku ke vaginanya, Melati mencium bibirku saat mulai mengerakkan tubuhnya diatas tubuhku. Kini giliran Melati memegang peran sambil mengoyangkan pinggulnya naik turun. Tak terasa aku mendesah menikmati goyanggan yang semakin memanas, tanganku pun tidak aku sia-siakan aku remas-remas pantatnya yang montok itu yang bergoyang di atas tubuhku, gerakan goyangan Melati semakin cepat dan liar.

"Gila kamu Melatim enak banget" bisikku ke telinganya.

Mulutku pun tak bisa tinggal diam aku kulum buah dadanya dan aku gigit ringan putingnya, kulihat Melati menggeliat nikmat. Aku rasakan gerakan pinggulnya yang naik turun semakin liar dan tiba-tiba dari mulutnya dia mendesah disertai erangan kenikmatan sambil dia mencengkeram lenganku, kenikmatan kedua telah dicapai Melati.

"sayang ganti kamu ya aku dah keluar 2 kali sayang" kata Melati.

Kembali Melati turun dari tubuhku dan tidur terlentang dengan kaki di buka lebar. Aku lihat selakangan yang sudah memerah hingga membikinku kembali menjilati vaginanya, kusedot kuat-kuat seluruh cairan yang ada di vaginanya, ku dengar Melati menjerit nikmat. Tak lama aku sapukan lagi kemaluanku ke bibir vaginanya dan Melati semakin mendesah menjadi-jadi, ku hujamkan batang kemaluanku ke dalam vaginanya kukocok naik turunkan pinggulku membuat Melati kembali menuju kenikmatan, di jepitnya pinggangku dengan kedua kakinya, keringat dan desah napas menyatu dalam permainan yang penuh nafsu ini, aku tidak tahan dengan semakin menjepitnya vaginanya.

"Melati aku mo keluar nggak tahan".
"Sayang aku juga mau keluar lagi, keluarin di dalam ya sayang" pintanya.

Kocokanku semakin liar hingga tiba-tiba aku tidak tahan lagi membendung spermaku untuk keluar ke dalam vaginanya dan Melati pun mencengkeram tubuhku kuat-kuat semprotan batang kemaluanku disambut dengan kenikmatan yang di capai Melati. Aku telentang di atas tubuhnya dengan kemaluanku yang masih di dalam vaginanya, aku cabut kemaluanku dan aku letakkan tubuhku di samping Melati sambil aku kecup pipinya.

"Terima kasih Melati.."
Di kecupnya pipiku kembali oleh Melati sambil berkata, "Kamu sungguh hebat sayang, tapi aku ingin menikmatimu sampai besok sayang".

Kudengar nafasnya yang masih menderu dari sisa permainan yang melelahkan. Tak kukira ternyata sudah 1 jam 5 menit permainan yang kami lalui. 30 Menit sudah kami istirahat tubuh kami berdua masih terlentang di dengan selimut dengan posisi aku memeluk tubuh Melati, tiba-tiba kemaluanku kembali lagi beraksi untuk siap berdiri lagi, aku usap-usapkan kemaluanku ke pantat Melati dengan tiba-tiba tangan Melati mencengkeram kemaluanku dan berbisik, "Sekarang ganti aku ya sayang." ucap Melati.

Kulihat tubuhnya merangkak diatas tubuhku dengan posisi kepala di atas selakangkanku di mainkannya kemaluanku sambil menjilati dan melumat kemaluanku, batang kemaluanku di jilatinya lembut centi demi centi membuat aku merasakan kehangatan lidahnya dan semakin lama jilatanya berubah semakin rakus. Akhirnya semua batang kemaluanku di telan dalam-dalam ke mulutnya.

"Aagh.." aku menjerit menikmatinya.

Di bukanya kakiku lebar-lebar dan kembali menjilati buah kenikmatanku. Aku mendesah sambil meremas buah dadanya. Di hisapnya batang kemaluanku dalam-dalam, keluar, masuk, keluar, masuk, keluar, masuk. Aku semakin cepat menekan kepala Melati. Melatipun tidak tinggal diam, lidahnya ikut bergerak-gerak dengan binal di kemaluanku.

"Oouughh..".

Sesaat kuhentikan permainan oral yang paling nikmat yang pernah kurasakan. Melati kau benar-benar liar! Kuminta Melati berlutut diatas mukaku, ku usap-usap vaginanya dengan lembut, kulihat pinggulnya bergoyang mengikuti usapan-usapanku di vaginanya sambil Melati meremas-remas buah dadanya yang montok, kusapukan lidahku ke sekitar vaginanya dan kulihat pinggulnya semakin menegang menikmatinya, tak lama lidahku mulai menyusuri lubang vaginanya yang semakin basah kuarahkan lidahku ke klitorisnya, pinggangnya makin bergoyang-goyang dan akhirnya menegang sambil medesah.. hingga akhirnya tubuhnya rubuh di sampingku.

Aku ganti jongkok di depan liang vaginanya, di bukanya pahanya lebar-lebar.. di kiranya aku ingin segera memasukkan kemaluanku ke vagina, tapi Melati salah aku masih ingin menikmati lubang vagina dengan lidahku, Kubuka lubang vaginanya dengan jariku dan dengan rakusnya lidahku menjilatinya, mulutku pun dengan liat menjilat dan menghisap klitorisnya.

"Aacchh.." Melati mendesah.

Badannya kembali bergetar karena merasakan kenikmatan dari mulutku. Tak kuhiraukan cairan yang keluar dari vaginanya, bahkan hidungku pun ikut masuk dalam vaginanya yang memerah, Melati terkejut melihatku dan bahkan kemudian dia menekankkan kepalaku ke dalam selakangannya, aku kembali menjilati liang vaginanya dengan liar, kulihat Melati semakin tidak tahan dengan kenikmatan itu, semakin liar aku menjilati daging kecil di sela pahanya itu yang semakin membawa Melati ke puncaknya lagi, dan akhirnya..

"Sayaanngg.., akuu.., keluaarr.. aagghh.." Melati mengejang menikmatinya dan menjambak-jambak rambutku untuk membenamkan kepalaku lebih dalam ke selangkangannya.

Bersambung . . . .




Komentar

0 Komentar untuk "Ohhh, Melatiku - 1"

Posting Komentar

Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.

 

Rumah Seks Indonesia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Church by Brian Gardner Converted into Blogger by Bloganol dot com Modified by Axl Torvald