Pecinta ABG - 2

0 comments

Temukan kami di Facebook
Sementara itu Andrew dan Dimas sudah semakin jauh, kulihat Dimas sudah menghisap kemaluan Andrew yang celananya belum dibuka penuh hanya kancingnya saja. Aku dan Dani melihat hal itu. Adik kelasku semakin bingung, tapi tiba-tiba Dani memeluk Heru dari belakang dan menjilat telinganya, Heru meronta, tapi tidak cukup serius untuk menolak, karena kulihat dia mulai terangsang juga, lalu kuhampiri dan kupegang badannya dan bibirnya kuangkat dan kucium, ternyata Heru juga tak menolak bahkan semakin panas dan membalas dengan lidahnya. Aku juga semakin terangsang, tanganku memegang celananya dan kubuka. Terlihat kemaluannya yang sudah membesar dan kulepaskan celana dalamnya, besar sekali tapi masih polos anaknya, kujilati dan kuhisap kelaminnya dan Heru semakin menggeliat, akupun juga membuka seluruh celanaku, begitu juga Andrew dan Dimas sudah tidak memakai celana sama sekali atau sudah telanjang, hanya seragamnya saja.

Dani masih saja memeluk Heru dengan bernafsu dari belakang lalu Dani minta kepadaku untuk menggesek kelaminku di pantatnya dan kuturuti. Pantat Dani yang seksi juga erangan dan desahannya yang semakin menjadi menambah nafsuku. Kulihat kelaminku semakin besar.
"Masukin Ry, ayo dong, gue mau dimasukin.."
Aku tak tahan mendengarnya, akhirnya kumasukkan juga perlahan ke anus Dani, sambil lubangnya kuludahi dulu agar tidak keras dan licin.
"Gue masukin Dan, ahhk.., ahhkk .."
Dani mengerang kesakitan tapi merasa senang akhirnya kelaminku sudah masuk ke anusnya. Kudorong-dorong terus, Dani menungging di kasurku kenikmatan. Andrew dan Dimas juga melihat apa yang kulakukan dan mereka bergabung ke atas kasur dengan kami lalu Andrew dan Dimas menghampiri Heru dan mengajaknya lagi.
"Ayo Her, jangan malu-malu".
Dan Andrew menidurkan badan Heru di kasur dan memegangi tangannya, lalu Dimas memegang kakinya dan memasukkan kelamin Heru ke mulutnya. Heru menggeliat nikmat, badannya yang juga polos tampak seksi. Andrew memasturbasi kelaminnya sendiri.

Keadaan bertambah panas, lalu Andrew menyuruhku agar selesai dengan Dani dulu. Dalam keadaan bernafsu kami semua sudah tidak ada yang memakai celana lagi hingga semuanya sudah dapat melihat kelamin masing masing.
Kemudian Andrew berkata, "Gue mau masukin Heru".
Tiba-tiba Heru agak berontak, tapi karena terangsang dia hanya berontak ringan, kulihat Andrew mengangkat kedua kaki Heru dan mulai memasukkan kelaminnya ke Anus Heru.
"Ahh, jangan Drew, gue nggak mau dianal, jangan..", teriak Heru.
Tapi Andrew tak peduli dan terus memasukkannya sementara tangan Heru dipegangi Dimas, aku juga mengarahkan kelaminku ke mulut Heru yang telentang. Tak disangka dia pun mau menjilatnya, aku kenikmatan, Dani meminta juga pada Dimas agar menghisap kelaminnya.
"Dimas, sepong gue dong, ahhkk, hh.. ahh.."
Dimas langsung memasukkan ke mulutnya. Heru masih kesakitan, tapi Andrew juga mengerti hingga hanya ujung kelaminnya saja yang dimasukkan ke anus Heru, lalu kuhisap kelamin Heru sementara anusnya dimasuki oleh Andrew.

Aku berposisi 69 dengan Heru. Kelamin Heru yang panjang dan bulunya yang halus tampak seksi karena dia baru kelas 1 SMU jadi bentuknya yang panjang tapi tidak besar diameternya dan buah kelaminnya yang kecil menegang, tiba tiba juga Dimas memasukkan kelaminnya ke anusku tapi kuminta jangan terlalu dalam karena aku kesakitan. Aku terkejut karena baru pertama kali. Akhirnya kelamin Dimas masuk ke anusku, sementara Dani juga ikut bersamaku menghisap kemaluan Heru bergantian denganku.
Andrew tiba tiba berteriak, "Aahh, gue mau keluarr, ahh.."
Dan muncratlah air mani andrew di sekitar anus dan kelamin Heru yang sedang kuhisap bersama Dani, basah dan tak kusangka air mani Andrew banyak sekali. Sewaktu muncrat pertama kukira sudah habis tetapi ternyata masih keluar lagi sambil terus dikocok olehnya. Bayangkan, aku sedang menghisap kemaluan Heru bersama Dani dan tiba tiba ada air mani Andrew yang terpaksa masuk ke mulutku dan Dani yang sedang menghisap kemaluan heru, sementara itu anusku juga terus diludahi Dimas yang sedang berusaha memasukkan kelaminnya ke anusku sementara dani menjilati sperma Andrew yang basah di sekitar anus Heru dan yang membuatku terkejut ternyata sperma tersebut ditelan oleh Dani bahkan dia seolah minta lagi dan langsung menghisap kelamin andrew lagi yang sudah basah tapi belum juga terlihat lemas.

Heru ekspresinya semakin menunjukkan kenikmatan, tiba tiba kurasakan pantatku basah oleh air Mani Dimas, ia mengeluarkannya di luar pantatku, lalu dani menghampiri kelamin Dimas dan melakukan lagi hal yang sama, meminum sperma Dimas baik yang ada di pantatku maupun yang masih ada di kelamin Dimas. Kupikir menjijikan sekali apa yang dilakukan Dani ini, tapi karena air maniku belum keluar dan Heru masih terus mendesah, sedang Dani juga belum keluar air maninya. Jadi tinggal aku, Dani dan Heru yang belum keluar. Andrew dan Dimas lalu duduk di kursi lunglai lemas sambil melihat kami bertiga masih bergumul di kasur. Kulihat Dani memasturbasi kelaminnya dengan tangannya sendiri, sementara aku mngambil posisi di atas badan Heru, sambil memandangi wajahnya yang cute, rambutnya yang dipotong pendek, dan kulitnya yang putih bersih dan seragam sekolahnya yang basah oleh keringat, otot lengannya yang sering main basket yang berbentuk tapi tidak besar semakin terlihat seksi di seragam itu. Matanya yang polos juga memandangku seolah ia menungguku untuk menciumnya lagi, tak terasa ada perasaan hangat dalam diriku terhadap Heru adik kelasku itu yang sudah kukenal sejak 3 SMP itu. Tetapi saat aku memandangi wajahnya, tiba tiba Dani mengeluarkan air maninya di depan kami berdua, lalu muncratlah air mani Dani di wajah Heru dan ada juga yang kena ke wajahku. Aku merasa jijik sekali, begitu juga Heru yang berusaha menghindar tapi tetap terkena juga dan dilapkannya air mani yang terkena di mukanya ke kasurku, Dani lemas dan berdiri menuju kursi bersama Andrew dan Dimas yang sudah lemas.

Seolah aku merasa berdua saja dengan Heru di atas kasur, lalu kuajak Heru untuk juga duduk di kasur dalam kondisi masih terangsang satu sama lain, kemudian kucium leher dan mulutnya dengan lebih baik dan tidak asal-asalan dan penuh kehangatan, aku memeluknya lagi begitu juga Heru yang memeluk leherku dengan kedua tangannya. Kami terus berciuman, dalam hatiku memang Heru, adik kelasku ini yang kukenal adalah anak manja di rumahnya. Kakaknya semua cewek, jadi dia sering dimanja oleh mereka, dan mungkin dia merasa ingin disayang dan dibelai olehku. Heru orangnya memang baik, lucu dan funky, dia juga disukai oleh teman-teman wanitanya, tetapi menurutku karena dia terbiasa disayang mungkin dia menjadi kaku karena lebih terbiasa untuk diperhatikan dan dimanja, sedangkan teman-teman cewek pasti inginnya disayang dan dimanjakan. Tapi walaupun begitu, tetap saja dia adalah orang yang ramah pada semua orang. Mukanya yang imut membuatku semakin tertarik padanya. Pastilah Heru merasa dimanja olehku selama ini yang kuingat-ingat sering juga aku main dan ngobrol ke rumahnya. Kakaknya mempunyai teman wanita yang kini menjadi pacarku. Sehingga akupun kenal dengan kakaknya. Dari perilakunya sehari-hari di sekolah normal saja, ia berteman dengan siapa saja termasuk dengan teman-temanku, tapi sepertinya pengalaman ini adalah yang pertama baginya, dan ia merasakannya dengan senang hati. Anak basket, putih, cute, dan badannya yang seksi.

Setelah berciuman aku memeluk Heru hingga dia terangsang lagi. Kucium bau badannya yang segar dan hangat, kucium juga ketiaknya di seragam sekolahnya, lalu kujilati perutnya yang mulus. Dia menggeliat, tangannya terentang ke atas, lalu kuhisap lagi kelaminnya yang panjang itu dengan bulunya yang halus. Kuelus pahanya yang putih bersih.
"Her, gue masukin yah..", tanyaku.
"Ayo..", jawabnya.
Kumasukkan kelaminku ke anusnya yang kecil tapi padat secara perlahan lahan. Tak kusangka aku sekarang memasukkan kemaluanku pada seorang pria adik kelasku. Ini adalah yang pertama kalinya bagiku melakukan hal itu tapi aku merasa senang dan nikmat, begitu juga Heru yang memang awalnya kesakitan menjadi kenikmatan. Dia masih tidur telentang sambil mengocok kelaminnya sementara aku memegangi kedua kakinya yang kuangkat ke atas dan terus kumasukkan kelaminku ke anusnya, lalu aku menuju mulutnya yang seksi dan merah itu, lalu kujilati dan lidah kami saling bertemu dan kutelan ludahnya, begitu juga dia menelan ludahku, kucium rambut dan ketiaknya di seragam sekolah seperti apa yang dilakukan Dani padaku waktu itu, badan Heru yang seksi dan berkeringat dengan seragam sekolah anak kelas 1 SMU. Luar biasa.

Aku semakin terangsang bahkan aku mendesah, demikian juga dengan Heru.
"Gue mau keluar.., sshh.."
Kukeluarkan juga kelaminku dari anusnya yang sudah basah dari tadi oleh air mani Andrew dan air ludahku, lalu kumasukkan kelaminnya ke dalam mulutku hingga kurasakan denyut denyut kelamin Heru, lalu keluarlah air mani Heru yang panas dan kental dan cukup banyak, bahkan semprotan pertama yang muncrat itu terlalu jauh masuk ke mulutku hingga tertelan sebagian. Terasa sekali air mani anak cowok yang umurnya 16 tahunan adik kelasku ini, lalu yang ada sisa di mulutku kujilati lagi di kemaluan Heru. Sekarang giliranku yang akan mengeluarkan air mani. Kutarik kepala Heru menuju kelaminku, dan dihisap oleh Heru dengan penuh nafsu hingga akhirnya setelah satu menit keluarlah air maniku. Ternyata dia menelan juga sebagian air maniku, lalu setelah keluar aku memeluk dia lagi di kasurku yang sudah berantakan itu, dan berciuman lidah lagi dengan Heru, di mulutku ada air maninya dan dimulut Heru ada air maniku.

Andrew, Dimas dan Dani hanya melihatku sambil tersenyum nakal. Mereka sudah mengenakan lagi celana seragamnya, sementara VCD porno yang tadi kupasang masih menyala. Setelah itu Heru dan aku bangkit ke kamar mandi membersihkan badan bersama. Di dalam kamar mandi, aku dan Heru saling membersihkan dan menyabuni. Setelah itu kami keluar dalam keadaan telanjang, lalu memakai seragam lagi dengan lengkap.
Waktu di kamar mandi kukatakan, "Her, lo cute sekali sih, gue jadi suka sama lo"
"Wah gue juga baru pertama kali beginian, tapi enak juga yah"
Aku tersenyum dan kupeluk lagi dari belakang badannya yang seksi.

Setelah kejadian itu aku justru lebih sering bercinta dengan Heru, sementara aku tahu Andrew, Dimas dan Dani masih sering juga melakukannya. Heru menjadi lebih sering ke rumahku dan begitu juga aku kalau ada kesempatan, tentunya yang kulakukan dengan Heru setelah yang pertama ini lebih merangsang dan nikmat sekali.

Sekarang aku sudah kuliah, tapi kadang-kadang masih juga bercinta dengan Heru. Temanku Andrew, Dani dan Dimas juga sudah kuliah. Hingga kami berempat lulus SMUN dan sekarang saat kuliah pun, tidak ada dari kami yang saling mengganggu dan bahkan tetap berteman, Andrew dan Dimas kuliah di Australia, Dani tetap di Jakarta tapi aku tahu dia sudah punya pasangan wanita juga sama sepertiku.

Walaupun begitu di kampus aku tidak ingin mencoba-coba mencari teman di sana yang bisa diajak, karena aku masih sering teringat pengalaman tersebut, bagiku bisa kenal dan bercinta dengan anak sekolah SMP atau SMU menyenangkan sekali, lebih terasa dan hangat. Tapi bukan berarti harus selalu anak SMP atau SMU, yang jelas kalau ada yang mau kenal silahkan saja berumur tidak lebih dari 20 tahun, dan make love buatku kalau mereka mau baru gue juga mau. Tetapi tetap dengan cara yang baik baik, safety seks dan ada respek tapi no hearts feeling karena aku sudah punya kekasih. Jelas aku suka bercinta sambil memakai seragam sekolah SMU-ku dulu, dengan saling berciuman hangat. So let its for fun right..!

For any cute boys, you can send me your email and its ok to just friend, pasti sebisa mungkin aku balas, see you again..

Tamat




Komentar

0 Komentar untuk "Pecinta ABG - 2"

Posting Komentar

Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.

 

Rumah Seks Indonesia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Church by Brian Gardner Converted into Blogger by Bloganol dot com Modified by Axl Torvald