The lost boy - 1

0 comments

Temukan kami di Facebook
Saat aku membuka mataku langsung menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 10.10, hari sabtu ini aku agak malas bangun pagi, tetapi kebiasaanku bangun pagi membuat aku tidak bisa tertidur lagi, dengan malas aku terpaksa ke kamar mandi. Dalam keadaan rapi walaupun aku tidak punya rencana pergi, aku duduk di sofa menikmati kopi dan roti panggang buatanku sambil mendengarkan lagu faye wong (eyes on me) walaupun lagu lama tetapi sangat menyentuh perasaan. Aku tinggal sendiri di dalam apartement yang aku beli dari hasil kerjaku selama 5 tahun dan separuh harganya lagi adalah hadiah dari mamaku.

Pada saat aku ingin menghidupkan televisi, bel pintu berbunyi, dalam benakku itu pasti gladys putri tanteku yang tinggal dua lantai di atas apartementku, aku tetap memilih saluran TV tetapi karena tidak ada acara menarik akhirnya aku matikan. Kemudian aku melangkah untuk membuka pintu dan sesaat aku menatap tamuku ternyata bukan gladys dengan perasaanku yang masih heran gadis itu menyapa "good morning" dan aku membalas kembali sapaan itu sambil memandangi gadis ini yang sangat cantik, kulitnya putih bersih, rambutnya lulus panjang dan wajahnya waa.. aku jadi tertarik juga dengan wanita pikirku.

Belum selesai rasa kagumku pada gadis ini, ia berkata "aku bersama seseorang yang special ingin bertemu denganmu" sebelum rasa penasaranku selesai bersamaan itu muncul seorang pria muda dari samping kanan pintu yang tadinya tidak terlihat oleh tatapanku, penampilannya bersih dengan berpakaian kemeja putih ketat dan bercelana jeans hitam, tingginya kira-kira 178 cm dengan body atletis bergaya rambut spike wajahnya ganteng sekali, dia tersenyum kepadaku waa.. sungguh manis senyumnya dengan kedua lesung pipinya. Dengan perasaan rindu yang memuncak aku tidak pedulikan lagi gadis tadi dan langsung memeluk pria-muda ini dan aku menurunkan kepalanya sedikit kemudian aku mencium keningnya tidak puas sekali aku cium lagi hingga lebih dari sepuluh kali, aku menatap wajahnya lagi dan terlihat bola matanya berkaca-kaca dan airmatanya mengalir, sekarang dia memelukku dan mencium pipiku, dan perasaanku bangga sekali, tapi kembali situasi mengingatkan gadis tadi kemudian aku berkata "kakak sangat-sangat rindu sama tonton, kenapa datang mendadak seperti ini?, kenapa tidak memberi kabar dulu?' Jawabannya sebuah senyuman manis sambil mengucapankan "surprise!".

Tonton bersama pacarnya memang sengaja mengunjungiku setelah kami berpisah tiga tahun lebih lamanya, dia baru saja menyelesaikan senior high school di Australia dan akan melanjutkan kuliahnya di tempat yang sama. Waktu berkunjungnya hanya satu minggu dan tidak akan melakukan acara lain kecuali mengunjungiku katanya. Setelah tonton bercerita banyak tentang pacarnya yang bernama sherly, kamipun saling menceritakan pengalaman masing masing, dan aku memperlihatkan sekitar 8 album foto kenangan waktu aku bersama tonton beberapa tahun yang lalu, ketika mereka sedang asik melihat album foto aku masuk ke kamar dan sambil tiduran aku kembali membuka ingatan tentang kenangan masa laluku ini.

Pandanganku tertuju pada mobil di depanku yang telah mendahului, aku menjaga keseimbangan setirku agar tidak menabrak batu-batu pemisah jalur rally dengan kecepatan yang tinggi aku ingin mendahului mobil yang di depan tetapi waktuku hampir habis karena saat ini sudah masuk lap-8, dan akhirnya aku hanya mendapatkan posisi kedua dari tiga pembalap lainnya dan posisi kesatu adalah pemain nomor-3. Kurang puas dengan kemenangku hanya nomor dua kembali aku memasukan 4 buah coin ke mesin game Daytona ketika aku memandang kesampingku ternyata pemain nomor-3 juga telah memasukan coin dan siap bertanding, waktu menunggu pemain lain habis dan pertandingan kami hanya berdua dan terjadilah balapan tapi kali ini aku berhasil menang darinya yang berada di posisi belakangku, aku menatap puas kepadanya dan kelihatanya anak ini cuek saja.

Begitulah pertama kali aku mengenal antony pada masa itu dia masih sekolah kelas 6-SD, sedangkan aku sendiri dalam tahap menyelesaikan kuliahku yang tinggal setahun. Antony sangat suka sekali bermain game, aku dapat bersahabat dengan anak ini awalnya dia memberikan sebuah coin game karena aku kurang coin, dan kami sering bertemu di game station serta sering bertarung di permainan game daytono. Yang kalah harus mentraktir pemain yang menang, yah aku juga kagum pada anak ini walaupun masih kecil tapi bawa dompet isinya juga tebal, padahal isi dompetku sendiri kadang masih kalah darinya. Persahabatan kami menjadi sangat akrab dia sangat penurut, apa yang aku katakan itulah yang dilakukannya selayaknya seorang adik menurut pada kakaknya.

Karena terlalu sering bermain ke rumahnya aku sudah dianggap seperti keluarga sendiri oleh tante Lily ibu antony keluarga mereka hanya mempunyai dua anak dan yang kecil adalah adik antony bernama ellen berbeda usia 3 tahun dengan antony. Pelajaran sekolah antony pada saat SMP sering aku yang mengajarnya di rumah dan bahkan waktunya bersamaku lebih lama dibandingkan dengan ibunya yang lebih suka mengurusi putri kecilnya, sedangkan ayahnya Mr Dave adalah orang berasal dari Australia dan membuka usaha di sana sehingga ayahnya hanya berkunjung setiap bulan sekali kadang dua bulan. Karena sering mengajarnya sampai malam aku sering menginap di rumahnya, apalagi antony sendiri sangat mengharapkan aku bisa bersamanya terus. Dan karena aku sangat sayang pada antony, ya aku senang sekali menginap dan tidur bersamanya. Dan kebiasaanku adalah menciumnya saat menjelang tidur sehingga menambah ke-akraban kami.

Ketika antony telah duduk di bangku 2 SMP tepatnya waktu itu adalah malam valentine (14 february), pada saat selesai belajar kami tidur agak awal, dan seperti biasa aku menciumnya tapi pada malam itu dia bertanya "kak raffel siapa sih yang kakak kasih ucapan kasih sayang valentine hari ini?" jawabku santai "valentine buat Kak raffel sama saja setiap hari juga valentine dan orangnya selalu nempel mulu sama kakak" aku menciumnya lagi mencium rambut, kening dan pipi antony tapi apa yang terjadi kali ini antony menciumku kembali dia mencium kening, pipi dan sungguh nekat dia mencium bibirku pertama kali rasanya hangat dan ciumannya terus tidak dilepaskan aku mulai merasakan nikmat, dan aku membalasnya, akhirnya kami saling melumat lidahku kumainkan ke dalam mulutnya aku memutar lidahnya dengan lidahku terasa nikmat sekali, belum puas lagi kemudian aku menggulingkan tubuhnya ke atas badanku dan dia menindihku ciumannya semakin nikmat dan bagian bawah perutku terasa ditekan sesuatu dari balik celana antony, ternyata batang penis antony sudah mengeras dan aku merasakan juga batang penisku juga mengeras akhirnya tak kuasa menahan nafsuku aku bangkit dan membuka semua pakaian antony demikian juga aku membuka semua pakaianku, dalam keadaan bugil bersama aku melihat burung antony cukup besar untuk ukuran anak seusianya sekitar 14 cm dengan diameter 2,5 cm. Mulutku menghampiri burungnya dan aku lumat (karna aku pernah menyaksikan film porno seorang wanita melumat batang penis pria), aku kulum terus dan aku mempermainkannya maju mundur, aku mendengar suara desah antony yang menikmatinya, ahk..ahk..ahks..

Kemudian antony berdiri dan membalikanku sambil katanya 'kakak tony juga mau seperti tadi' dan antony menyedot batang penisku, terasa hangat sekali burungku di dalam mulutnya aku sangat menikmatinya, tapi aku juga masih ingin merasakannya kemudian aku membentuk 69 dan dengan posisi antony di atas akhirnya kami saling menghisap, mengulum dan pada saat aku sudah tidak tahan aku merasakan ingin mengeluarkan sperma, aku menarik burungku dari mulut antony dan mengocoknya tapi antony merebutnya lagi dan mengulumnya, aku bicara pelan, ton.. ton.. ka.. Kak sudah mau keluar, keluar.. tapi dia tidak peduli diteruskan kulumnya dan akhirnya cret.. crot.. crot.. keluar dimulutnya tony dia masih menghisap terus bahkan spermaku di jilatnya dan ditelannya, melihatnya demikian membuat aku kasihan dan akan melakukan hal yang sama terhadapnya, aku menghisap burungnya dan terus semakin keras kurasakan dan kakinya tony menegang seperti kram dan aku menghisap makin dalam dan crot..crot..crot..crot aku merasakan kerongkonganku disembur air-mani antony yang meninggalkan rasa asin, hangat dan agak bau anyir, aku menelannya dan membersihkan dari burungnya dengan menjilatinya, dan antony menjadi lemas-lunglai.

Karena kelelahan kami tidak merubah posisi bahkan burung tony yang sudah melemas masih di depan hidungku dan pahaku sendiri dijadikan bantal kepala antony, kami berdiam kira kira 20 menit kemudian aku bangkit dan mengambil minum yang setiap hari telah kusediakan satu gelas habis diminum kami berdua, kemudian kami tidur masih dalam keadaan bugil sambil berpelukan hingga esok pagi, dan paginya kami mandi bersama di kamar mandi atas dan aku menyabuni antony seluruh bagian tubuhnya.

Pada saat menyentuh penisnya kelihatan menegang lagi dan tak tahan melihatnya aku langsung menyambutnya dengan mulutku dan menghisapnya dalam-dalam, oh sungguh nikmat sekali dan aku sambil mengocok punyaku aku menghisap burung antony yang mulai mendesah dan terus.. terus akhirnya aku merasakan tembakan air-mani ke dinding kerongkonganku rasanya asin, bau anyir tapi nikmat sekali, burungku yang kukocok semakin menegang dan antony langsung menyambar penisku dengan tangannya dan memasukkan kemulutnya dan tidak berapa lama, crot.. crot.. crot.. terasa nikmat sekali menembakkan sperma ke kerongkongan antony.

Begitulah kami lakukan selama setahun lebih, kami tidak pernah melakukan anal-sex paling sering hanya oral-sex saja, hal ini tidak merubah penampilan kami, hidup kami kelihatan normal, sifat kelelakian kami tidak hilang sampai suatu hari ketika antony hampir menyelesaikan 3-SMP ayahnya akan membawa keluarga mereka semua tinggal di Australia. Mendengar itu perasaanku sangat terpukul tapi dari sisi hati yang masih memiliki kemurnian aku berpikir itu yang terbaik, yang paling baik buat antony karena dia anak baik dia harus hidup normal. Bersama denganku di sini dia akan menjadi seorang gay dan bisa bertambah parah gaya hidupnya.

Sebulan menjelang keberangkatan mereka, aku merasakan kepedihan yang mendalam dan setiap hari semakin dekat semakin hancur hatiku ini, aku hanya menghitung hari, selama menjelang perpisahan kami tidak pernah melakukan hubungan sex lagi sejak saat itu hanya menciumnya seperti biasa saja, dan aku memperhatikan antony juga sakit dia juga merasakan seperti apa yang aku rasakan waktu perpisahan kami semakin dekat. Seminggu menjelang keberangkatannya aku pergi ke bandung bersama antony dan kami makan di peak café duduk di tempat yang tinggi menatap kota bandung, aku memeluk tony dengan erat dan dia membalasnya, kami saling berpelukan di tempat umum peak café aku membisikkan ke kupingnya ton.., ton-ton kakak sayang ton-ton selamanya.. yaa selamanya mencintai ton-ton, aku merasakan ada tetesan airmata ton-ton jatuh di leherku dia ingin berbicara tapi isak-tangisnya membuatnya sulit mengeluarkan suaranya, aku mencium keningnya sangat lama itulah tanda kasih sayangku untuknya selamanya.

Malam ini adalah malam terakhir aku tidur bersama antony besok pagi dia akan berangkat, aku tidak bisa tidur lagi memikirkan waktu perpisahan kami yang tinggal menghitung jam, aku menangis dan ternyata suara tangisanku tidak sendiri, suara tangisan tony lebih keras dan mungkin terdengar mamanya tony menghampiri kamar kami dan dia juga masuk ke dalam kemudian tante lily mengelus rambutku dan mencium keningku dan berbisik "kami tidak akan pernah melupakanmu raffel demikian juga kamu jangan lupakan kami" sambil mataku mengeluarkan airmata aku mengangguk kemudian tante lily meninggalkan kami berdua antony yang masih terisak-isak.

Aku memeluk antony dan mencium seluruh tubuhnya tapi kami saling tahu ciumanku adalah ciuman kasih sayang, ciuman perpisahan dan dengan kedua tanganku menegakkan kepalanya supaya matanya menatap wajahku aku berkata kepadanya 'ton.., maukah ton-ton berjanji pada kakak?' Antony memaksa melepaskan wajahnya dari tanganku dan tangannya meraih tubuhku sambil memelukku dia berkata "tony berjanji untuk kakak, tony berjanji untuk kakak akan menjadi anak baik, akan sayang kakak selamanya sampai tony mati tidak akan pernah lupakan kakak", mendengar ucapannya yang disertai tangisan tubuhku seperti kesetrum listrik dan aku mulai merasakan ketenangan bathin dan kemudian aku kembali memegang wajahnya yang penuh airmata aku berkata padanya "ton kakak nggak akan ikhlas tony melakukan dengan orang lain apa yang pernah kakak lakukan dengan tony, kakak tidak ingin tony mengulanginya dengan orang lain, kakak adalah yang pertama dan yang terakhir buat tony, mengerti!!" Antony menganggukkan kepalanya tanda setuju sambil air matanya tak henti hentinya mengalir.

Aku melanjutkan lagi dengan suara agak pelan "kakak ingin bila tony kelak bertemu kakak harus bersama seorang wanita yang cantik" bicara ku agak gawur pikirku tapi aku sudah tidak bisa bicara lagi, kemudian aku membaringkan tubuh sambil memeluk tubuh tony yang akhirnya tertidur dalam dekapanku.

Bersambung . . .





Komentar

0 Komentar untuk "The lost boy - 1"

Posting Komentar

Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.

 

Rumah Seks Indonesia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Church by Brian Gardner Converted into Blogger by Bloganol dot com Modified by Axl Torvald