Aku dan putriku

0 comments

Temukan kami di Facebook
Beberapa waktu yg lalu saya menghadiri undangan seminar sehari dari sekolah putri saya yang nomor satu. Temanya adalah mengenai pendidikan sex bagi para remaja. Memang menurut saya sudah harus ada suatu pendidikan sex bagi para muda mudi yg sudah duduk di bangku smu.

Sebenarnya sex education itu sudah dari umur yg lebih kecil kita harus mulai memberikannya. Anak anak saya sudah sejak kecil kami memberikan pengetahuan itu yg sesuai dengan umur anak itu sendiri. Untungnya dahulu ketika anak anak masih kecil kecil, kami tinggal di negeri dimana sarana untuk pendidikan sex itu banyak. Dari buku buku bacaan, majalah, film ilmu pengetahuan di tv dll.

Ketika masih SD anak-anak sudah mengenal perbedaan struktur tubuh pria dan wanita, bagaimana bayi itu terbentuk mulai dari pembuahan sampai menjadi bayi. Ketika sudah memasuki SMP, putri-putri saya sudah memahami secara biologi mengapa wanita itu mengalami mens dalam sebulan, hubungan sex pria dan wanita dapat memungkinkan terjadi pembuahan dan hamil.

Putri-putri saya pun sudah pernah saya putarkan video bagaimana bayi itu lahir dan mereka melihat sendiri bagaimana bayi itu keluar dari vagina. Pendek kata, mereka jauh banyak memahami sex education dibandingkan dengan teman teman seusianya.

Sejalan dengan usianya yg terus bertambah, semakin hari pertumbuhan badannya pun terus terbentuk menjadi seorang gadis remaja dan saya merasa melihat diri saya waktu masih remaja, karena kemiripan dia dengan saya. Akhir akhir ini memang dia banyak memperhatikan saya dalam berpakaian dan berias wajah. Kadang kadang dia cukup berani dalam berpakaian, terutama dalam berpakaian pesta untuk menghadiri suatu acara. Beberapa kali saya sempat hadir ke acara pesta bersama putri saya ini, karena dia menggantikan suami saya yg tidak bisa hadir ke pesta. Dia selalu tampil cukup cantik dan terkesan begitu sexy dilihat dari usianya yg masih belia itu. Dia selalu mengimbangi saya.

Putri saya ini juga tidak pernah protes dengan penampilan saya pada beberapa pesta, bahkan dia lebih sering memuji dan memberi saran. Kadang kadang sebelumnya dia menanyakan dahulu baju yg akan saya pakai malam itu karena dia ingin menyesuaikannya juga. Sampai sampai sering saya mendengar sedikit pujian dari rekan rekan saya yg hadir di pesta itu tentang putri saya yg satu ini. Kalau berjajar berdua di foto ada yg mengatakan tidak seperti anak dan ibu.

Dalam berpakaian sehari hari justru kadang kadang saya sedikit yg memberi saran agar jangan terlalu berani dalam berpakaian karena Indonesia masih kuat adat timurnya, nanti bisa bisa ada pandangan yg berbeda bagi yg melihatnya. Saya pribadi sebenarnya tidak masalah, hanya saja kalau saya mengingat masa seusia dia, jadi ingin sedikit merem diri. Beberapa kali saya sempat melihat dia mau berpergian dengan blus yg cukup bagian dadanya terbuka dan tidak memakai bra. Saya selalu mengatakan, sebaiknya di hari biasa jangan berpakaian seperti itu, apalagi kalau mau pergi ke Mall. Saya tahu itu juga sebenarnya dia meniru saya juga dalam berbusana, kadang kadang saya sengaja tidak memakai bra dalam berpergian ke tempat tertentu, agar terliaht lebih cocok dan sexy dengan blus yg dipakai.

Putri saya ini juga sering menemani duduk disamping saya ketika sedang berias di depan meja rias. Sambil bercerita kesana kemari, matanya terus memperhatikan saya yg sedang berias di depan cermin.

Ini saya biarkan dia seperti itu, karena waktu seperti inilah saya bisa berkomunikasi dengan dia sebagai seorang anak dan ibu sekalian sebagai sesama wanita. Mungkin salah satu sebab mengapa dia senang duduk menemani saya berias adalah karena hoby dia yg senang mengumpulkan berbagai model bra maupun celana dalam, persis seperti saya yg senang mengkoleksi itu. Bra maupun panty yg saya miliki kebanyakan saya beli dari luar negeri dan banyak yg cantik cantik dan sexy kesannya. Setiap saya akan keluar negeri selalu dia minta dibelikan bra dan panty sebagai oleh oleh. Saya senang saja untuk membelikannya.

Jenis bra yg saya koleksi memang berbagai macam design. Dari bentuk cup yg normal, 2/3, half cup dan sampai yg paling sexy 1/3 cup. Bra dengan cup normal adalah jenis bra dimana cup nya menutupi seluruh payudara, jenis 2/3cup adalah jenis bra dimana tidak menutupi seluruh payudara, 1/3 bagian atasnya terbuka, ini cocok untuk ketika memakai blus atau baju yg bagian dadanya cukup lebar dan ingin sedikit melihatkan bagian atas payudara dan belahannya sehingga terkesan sexy.

Mungkin jenis ini yg paling banyak saya miliki. Bra dengan half cup adalah jenis bra yg hanya menutupi setengah payudara, bra semacam ini boleh dibilang hanya menutupi sampai sebatas nipple, sedikit bergeser saja nipple akan segera terlihat, ini jenis bra yg kedua banyaknya saya miliki dan kebanyakan tidak memiliki tali ke bahu, kalau mau memakai baju yg terbuka dari dada yg agak rendah sampai bahu dan ingin tampil lebih berani, saya memakai bra jenis ini. Kebanyakan dipakai pada saat mengenakan gaun pesta. Dan yg terakhir adalah bra dengan /3cup.

Mungkin ini jenis bra yg paling sexy bagi saya. Cup hanya menutup bagian bawah payudara, mungkin dari pada dikatakan menutupi payudara lebih cocok dikatakan menyanggah payudara, karena praktis payudara tidak tertutup dan nipple jelas tidak tertutup. Lumayan banyak juga saya memilikinya jenis bra yg seperti ini. Biasanya saya memakai ini kalau ingin berbusana seakan no-bra, tapi payudara tetap tersanggah.

Saya punya kebiasaan ketika berias di depan cermin meja rias hanya memakai bra dan panty saja. Setelah selesai merias muka, baru saya memakai baju yg akan dipakai hari itu. Mungkin setiap kali putri saya menemani saya, dia selalu memperhatikan bra yg saya pakai. Bra yg selalu dia inginkan adalah bra jenis 2/3cup dan half cup bra dan dia sudah begitu memahami kapan saat saat menggunakan bra itu. Dalam acara tertentu putri saya ini memang cukup berani. Pernah dia meminta saya untuk membelikan bra jenis 1/3 cup, tapi belum berani saya belikan dia bra seperti itu. Saya hanya mengatakan bahwa nanti saja kalau dia sudah sedikit lebih dewasa saja.

Kalau celana dalam atau panty, banyak sekali jenis dan model yg saya miliki, dari yg normal, mini dan sangat mini. Panty jenis sangat mini contohnya, bagian depannya begitu pas hanya menutupi bagian segitiga di atas selangkangan kaki dan selebihnya hanya terbuat dari bahan tali yg tipis. Putri saya sudah banyak juga memiliki berbagai jenis panty seperti ini dan semua oleh-oleh dari saya.

Berikut ini salah satu pembicaraan saya dan putri saya ketika di depan meja rias beberapa hari setelah menghadiri seminar di sekolah putri saya. Kira kira seperti ini.

"mam...waktu mama ke sekolah itu, mama banyak yg muji loh...".
"siapa yg muji?..." balas saya.
"ya teman teman ku lah...terutama yg cowok...",
"katanya mama tidak seperti mama ku, tapi kelihatan seperti tante aku kalau sedang berjalan dengan aku".
"terus mereka bilang...memangnya umur mama kamu itu berapa sih... kok masih terlihat cantik begitu?",
"gue juga mau kalau jalan sama mama mu kalau cantik begitu...katanya".
"terus mereka aku marahin saja...habis bicara tidak sopan begitu....memangnya apa mama ku!!...gitu".
"tapi sebenarnya sih dalam hati aku senang sekali dibilang mama ku cantik".

"memang pinter ya papa itu... dapat istri seperti mama, sudah begitu masih tetap mesra seperti yg masih pacaran saja, padahal kan sepertinya berdua begitu sibuk".
"aku suka jadi tidak enak kalau ketemu papa dan mama di rumah lagi bermesra mesraan, langsung saja aku ke kamar atau keluar rumah tidak mau mengganggu".
"pernah loh kata teman ku dia ketemu melihat mama dan papa di mall malam malam dan sudah seperti orang lagi pacaran saja....".
"terus katanya malam itu mama begitu sexy sekali pakaiannya...".

Saya hanya tersenyum senyum saja sambil berias muka mendengarkan celotehan putri saya yg satu ini. Kemudian saya mengalihkan pembicaraan dia dengan menanyakan bagaimana dengan hasil rias wajah dan baju dalam yg saya pakai untuk hari itu.

Dia kembali memuji muji saya lagi dan memberi saran hari itu saya memakai blus yg dia maksud, karena blus itu pasti pas dengan bra yg saya pakai hari itu katanya. Saya menurut saja hari itu kepada anak saya ini. Ketika saya berdiri di depan cermin kemudian dia menanyakan soal celana dalam yg saya pakai hari itu. Dia menanyakan apakah kalau mau sering memakai celana dalam yg mini seperti itu apakah selalu setiap hari merawat dan merapihkan rambut yg dibawah itu ketika mandi. Saya katakan bahwa harus setiap hari dirapihkan, dipotong sehingga terkesan tidak ada rambut yg keluar luar dari panty. Kemudian dia menanyakan apakah boleh rambut yg dibawah dipotong semua sampai licin. Saya katakan boleh saja, tapi nanti ketika mulai tumbuh lagi akan terasa gatal dan geli. Saya katakan cukup di tipiskan saja dan dibentuk rapih.

Setelah rapih berpakaian kemudian saya tanyakan ke putri saya itu, mendengarkan komentarnya.

"Nah...gitu mam, cantik sekali hari ini dan sexy...",
"iya..kancing yg di dada dibuka saja...kan jadi kalungnya kelihatan indah di dada...".
"papa itu tidak khawatir ya... sama istrinya yg cantik begini kalau lagi di luar...".
"papa kamu itu orang yg paling mengerti dan menyayangi mama, jadi ya percaya dong sama mama...", jawab saya.
Kira kira begitulah pembicaraan saya dan anak saya pagi itu.

Kembali kemasalah sex. Ketika saya seumur putri saya, saya sudah sering melakukan onani dengan cara menggesek gesekkan ujung bantal ke vagina bahkan dengan memakai jari sebelum mau tidur. Atau diam diam menonton video porno.

Saya tidak tahu persis dengan putri saya ini. Tapi saya rasa dia sudah mengenal onani dan menikmatinya kadang kadang. Pernah suatu pagi karena ada suatu keperluan, saya masuk ke kamar putri saya ini, dan karena masih begitu pagi, pelan pelan saya buka pintu kamarnya dan ternyata tidak terkunci. Ketika saya intip terlihat putri saya ini tidur hanya dengan celana dalam yg tipis sekali dan sedang mengapit bantalnya di selangkangan kakinya. Kalau film porno, dia sendiri mengaku ke saya pernah beberapa kali melihatnya.

Sesekali waktu saya sering mengajak putri saya ini untuk mandi bersama. Karena masih ada kebiasaan waktu tinggal diluar negeri, saya mengajak dia mandi berendam air hangat. Pernah sekali ketika sedang berendam di bak mandi berbincang bincang soal tubuh wanita dan sedikit soal sex dan juga soal film video porno. Ketika suasana sedang hening tanpa pembicaraan dan anak saya sedang menggosok punggung saya dengan busa khusus yg sudah penuh dengan sabun, dia dengan sedikit agak ragu mengatakan sesuatu ke saya. Seperti ini kira kira pembicaraanya;

"mam....aku mau bicara sesuatu....tapi jangan marah ya...".
"apa...kok ragu ragu gitu bicaranya...." jawab saya.
"aku pernah lihat mama dan papa sedang......",
"lihat apa?....sedang apa?..." kembali saya menjawab.
"benar ya....jangan marah....",
"iya...iya....kok rahasia rahasia begitu...." jawab saya.
"aku pernah lihat mama dan papa sedang berhubungan sex dikamar...."
Saya sedikit terdiam dan kemudian teringat akan suatu kejadian yg sudah agak lama.
"oh iya....kapan?..." saya menanyakan kembali dengan nada biasa saja ke anak saya itu.
"mama tidak marah....sama aku?..."
"tentu tidak sayang....terus bagaimana setelah melihat kesannya..." kembali saya bertanya.
"aku terkesan....begitu indah dan terlihat mama dan papa begitu menikmati, terutama mama wajahnya terasa begitu gimana...gitu, susah aku bilangnya".
"pertama kali aku melihat wajah mama yg seperti itu....".
"beda sekali dengan film video yg sepertinya gimana gitu tidak ada indah indahnya..."
"sayang....hubungan sex suami istri itu memang sesuatu yg indah, tidak seperti film porno yg mungkin terkesan arogan dan vulgar, karena dikedua hatinya ada suatu hubungan cinta" jawab saya.
"dan sex itu adalah suatu hal yg alami bagi manusia" kata saya.
"mam....apa kalau sedang berhubungan dengan papa itu mama juga vaginanya basah?....".
"aku kalau sehabis nonton film porno suka terasa vaginanya basah seperti lendir begitu...".
"ketika sehabis ciuman dengan pacarku juga kadang kadang terasa basah...".
"sayang...kamu tentu sudah tahu kan apa itu onani....apakah kamu juga suka melakukan itu?..." giliran saya bertanya ke dia.

Awalnya ragu menjawabnya tapi kemudian dia mengaku, "kadang kadang kalau mau tidur......setelah itu memang basah vaginaku...".

"sayang....itu suatu hal yg normal, kita wanita kalau terangsang sexualitasnya akan mengeluarkan lendir seperti itu. Ketika mama dan papa berhubungan sex tentu saja lendir itu keluar dan basah. Tapi setiap wanita berlainan, ada yg banyak dan ada yg sdikit keluarnya" begitulah saya menjelaskannya.

"yang penting...kita wanita harus selalu menjaga kebersihan vagina kita dan selalu harus higenis. Segera harus membersihkannya setelah itu", saya meneruskan penjelasannya.

Setelah itu sepertinya putri saya ini puas dengan jawaban saya dan setelah beberapa menit kemudian kami selesai dari mandi.

Mengenai kejadian putri saya melihat saya dan suami sedang melakukan hubungan sex itu, sebenarnya saya mengetahuinya, hanya saja saya tidak sempat menanyakan kembali akan hal itu karena takut nanti dia menjadi ada perasaan bersalah dan trauma. Saya selama ini hanya menunggu waktu yg tepat saja untuk menanyakannya.

Jadi kejadiannya adalah, ketika malam itu kami sekeluarga sedang ada di rumah. Setelah makan malam dan istirahat sebentar, kemudian saya dan suami ke ruangan renang dan kami berenang di sana. anak anak ketika itu sedang ada temannya di halaman luar dan mereka sampai agak malam berada di sana. Tapi setelah itu saya mendengar teman temannya pulang dan anak anak segera ke kamar tidurnya masing masing. Padahal waktu itu sempat saya ajak untuk berenang juga, tapi putri saya yg kecil katanya malas dan mau tidur saja, dan putri saya yg tertua ini tidak mau juga karena katanya kepalanya agak pusing mau tiduran juga di kamar katanya.

Lama juga saya dan suami berada di kolam berenang, sempat juga kami duduk duduk di tepi kolam berbincang bincang. Ketika kami selesai berenang, waktu sudah larut malam dan suasana sudah begitu sepi dan perkiraan kami anak anak juga sudah pada tidur.

Sebelum meninggalkan ruangan kolam renang, saya melepaskan bra renang dan celana renang, dan hanya menggunakan baju handuk, suami pun saya suruh buka celananya dan mengenakan baju handuk juga. Kemudian baju renang saya bawa ke tempat pakaian kotor. Sebelum menuju kamar tidur kami mampir dulu ke dapur dalam yg biasa hanya saya saja yg memakainya. Maksudnya mau membuatkan minuman untuk saya sendiri dan suami untuk dibawa kekamar tidur. Ketika minuman hampir jadi, suami dari arah belakang tangannya menggerayangi saya dan saya biarkan saja seperti itu. Kemudian sebagian baju dia singkap dan badannya merapat tepat di bagian belakang saya. Kedua tangannya terus menerus menggenggam dan memainkan payudara saya. Karena saya juga menjadi terangsang, kemudian refleks saja kedua kaki saya renggangkan sehingga selangkangan kaki terbuka agak lebar. Setelah itu sudah terbayang oleh saya, suami menekankan penisnya dari arah belakang dan dengan mudah masuk kedalam saya.

Tapi ketika baru beberapa kali suami menggerakkan pinggulnya, saya merasa kurang nyaman di dapur, jadi saya dengan berbisik ke dia minta pindah tempat saja di kamar. Dia tersenyum saja dan segera dia menggendong saya menuju kamar tidur, sementara kedua tangan saya membawa minuman yg baru dibuat tadi. Ketika masuk kamar mungkin suami kurang rapat menutup pintunya karena hanya dengan kakinya saja dia menutup pintu dan tidak dikunci seperti biasanya.

Baru saja saya meletakkan minuman di meja dekat tempat tidur, suami segera melepas saya dari gendongannya dan langsung saya jatuh terlentang di tempat tidur. Waktu itu saya masih ingat, suami segera membuka kaki saya lebar lebar dan mukanya segera membenamkan diri di selangkangan kaki, setelah itu dia begitu menggebu gebu menikmati vagina saya dengan lidahnya. Saya juga menjadi terangsang sekali karena lidahnya yg bergerak gerak di vagina seperti sesuatu mahluk hidup yg bergerak gerak kesana kemari. Setelah itu saya sudah tidak ingat lagi apa yg terjadi, kami berdua begitu menggebu gebu malam itu dan yg terasa hanya suatu nikmat yg sulit dikatakan.

Sampai ketika saya dan suami sedang dalam posisi sama sama duduk di tempat tidur dan saya berada di pangkuan suami. Pinggul kami berdua saling bergerak berirama dan sudah dalam pertengahan kenikmatan yg begitu dalam. Suami duduk membelakangi pintu kamar, walaupun tidak tepat dibelakang dia, jadi agak kesamping. Sedangkan saya bisa dengan leluasa melihat ke arah pintu.

Ketika ada kesempatan mata saya melihat ke arah pintu, segera saya sadar pintu tidak terkunci dan terbuka sedikit, yg lebih terkejut lagi saya melihat ada sepasang mata yg mengintip ke arah kami. Segera saya mengenali yg mengintip itu, karena lampu di kamar lebih gelap dari pada di luar. Putri saya yg pertama ini yg sedang mengintip kami. Sempat saya bingung harus bagaimana sikap saya. Tapi yg penting untuk sementara waktu jangan sampai suami menyadari tingkah saya, sehingga saya tidak berhenti dan terus menikmati gerakan suami. Tidak biasa biasanya putri saya ini melintas ke arah kamar tidur kami kecuali dia ada suatu keperluan dengan kami.

Saya tidak ingin putri saya ini sadar bahwa saya sudah mengetahuinya karena khawatir nanti dia merasa punya perasaan bersalah dan akan dimarahi karena mengintip orangtuanya yg sedang melakukan hubungan sex, dan bisa menjadi hal yg membuat dia trauma pada jiwanya, dan tidak ingin anak ini kelak mempunyai anggapan bahwa sex sesuatu yg tabu.

Entah sudah sejak kapan dia mengintip kami, yg pasti sudah dari beberapa saat sebelum saya sadar. Akhirnya dalam hati saya memutuskan untuk membiarkan dia mengintip kami. kemudian saya kembali berkonsentrasi dengan apa yg sedang saya dan suami lakukan, apalagi saya sudah tidak bisa bertahan terlalu lama lagi karena sudah begitu terangsang. Tidak lama kemudian suami merebahkan diri terlentang dan membiarkan saya duduk diatas dia, saya sudah tidak menghiraukan putri saya yg mengintip itu. Sampai akhirnya suami mencapai klimaks dan kemudian saya menyusul mencapai klimaks juga.

Saya merebahkan diri di dada suami dan sedikit mencuri pandang ke pintu, terlihat tidak lama kemudian putri saya ini perlahan lahan menutup pintu dan meninggalkan ruangan kami. Belakangan baru saya beri tahu suami bahwa anak kami telah mengintip kami ketika berhubungan sex. Suami sempat kaget juga dan terlihat wajahnya agak khawatir. Tapi kemudian saya menenangkan dia, biarkan soal ini saya yg akan mengurusnya. Memang setelah itu saya berusaha mencari kesempatan waktu yg tepat untuk menanyakan akan hal ini, tapi belum belum juga karena belum ada waktu yg tepat agar putri saya juga tidak merasa terlalu bersalah. Tapi ternyata ketika mandi bersama dengan putri saya ini, justru dari dia sendiri yg mengaku dan mau menceritakannya walaupun awalnya kelihatan agak ragu ragu untuk bercerita.

Saya merasakan putri saya yg tertua ini setahap semangkin dewasa saja....

Putri saya ini sekarang ini sudah semakin terlihat menjadi seorang gadis, liku liku bentuk tubuhnya sudah mulai terlihat, payudaranya sudah cukup indah, pinggang dan pinggulnya juga sudah terlihat indah, sehingga apabila berpakaian yg sedikit berani terlihat sexy. Saya merasa semakin tersaingi saja rasanya.

Pernah sekali suami saya mengatakan kepada saya bahwa dia ingin membuat foto yg sedikit sexy atau semi nude putri kami ini, dan suami minta saran kepada saya. Saat itu saya katakan jangan dulu, karena dia belum siap akan hal itu dan takut ada salah pengertian, tunggu saja sampai dia sedikit lebih dewasa lagi.

Sebenarnya saya memahami suami, dia bukan punya pikiran yg aneh aneh. Dia hanya ingin memotret suatu keindahan wanita, mungkin itu jiwa seninya dia. Seperti halnya lukisan wanita yg nude, bukan berarti itu porno, tapi suatu ekspresi menampilkan keindahan wanita. Suami juga ingin membuat foto saya bersama putri kami ini, dan tentu saja yg berkesan keindahan tubuh wanita.

Akhir akhir ini memang kadang kadang suami minta putri kami untuk dia foto dengan suasana seakan seorang foto model di foto, tapi tentu dengan pakaian biasa tapi bernuansa keindahan wanita.

Mungkin suami bermaksud dengan cara perlahan lahan seperti ini, putri kami ini akan mulai memahami maksud papanya....

Tamat




Komentar

0 Komentar untuk "Aku dan putriku"

Posting Komentar

Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.

 

Rumah Seks Indonesia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Church by Brian Gardner Converted into Blogger by Bloganol dot com Modified by Axl Torvald