Dunia malam - 2

0 comments

Temukan kami di Facebook
Aku kembali menggerakkan lidahku menelusuri daerah perutnya dan bergerak turun ke arah daerah kewanitaannya. Tapi aku tidak berhenti di sana, lidahku terus turun menuju paha kanannya, menelusuri hampir seluruh bagiannya dan terus turun ke betisnya. Kemudian lidahku naik lagi untuk kembali menelusuri bagian dalam pahanya dan naik terus sampai ke daerah pangkalnya. Aku mulai dapat melihat mencium bau harum kewanitaannya dari sini, tampaknya daerah tersebut sudah mulai basah dan mulai mengeluarkan baunya yang khas. Aku berniat menggodanya kembali, lidahku berkelebat cepat dari bagian dalam paha kanannya, melewati daerah kewanitaannya dan sampai di bagian dalam paha kirinya, kembali ke paha kanannya, melewati daerah sensitifnya tanpa menyentuhnya sama sekali, hanya dengan dengusan nafasku saja. Tetapi itu sudah cukup untuk membuatnya terlonjak-lonjak terangsang setiap kali mukaku melewati daerahnya.

Lonjakan paling seru adalah saat akhirnya aku menempelkan bibirku dengan bibir kewanitaannya yang masih tertutup celana dalam sambil menjulurkan lidahku menyapu ke kiri dan kanan membasahi kain tipis yang memisahkan bibirku dengan daerah pribadinya yang paling rahasia itu. Keasyikanku terganggu saat terdengar ketukan di pintu kamar, aku pun beranjak dari tempat tidur untuk membuka pintu itu setelah terlebih dahulu membantu Nelly menutupi tubuh seksinya dengan selimut. Kami sama-sama tidak mau ada orang lain yang dapat menikmati keindahan tubuhnya. Rupanya salah seorang temanku bermaksud mengambil handphone-nya yang tertinggal di dalam kamar. Aku pun mengambilkan barang yang dimaksud sambil kakiku menahan pintu untuk tidak terbuka semakin lebar, memberikan kepada pemiliknya dan kembali mengunci pintu kamar. Mau menelpon kemana sih di pagi-pagi buta seperti ini sampai menggangguku, pada saat ayam jago pun masih bermalas-malasan di tempat tidurnya. Ah itu bukan urusanku, saat ini aku masih punya urusan lain yang lebih penting dan jauh lebih nikmat tentunya.

Nelly menggeser duduknya sampai ke tepi ranjang saat aku kembali berjalan mendekatinya, ia memeluk pinggangku sesaat dan kembali memberikan pandangan khasnya. Ia lalu menggerakkan kedua tangannya melepaskan kaitan celanaku dan mendorongnya ke bawah lalu mengelus-elus kejantananku yang sudah berdiri tegak siap tempur di balik celana dalam. Tidak puas hanya mengelus, ia kemudian menarik turun celana dalamku dan menghadapkan kejantananku ke mukanya. "Its my turn now, Dear," katanya sambil mulai mendaratkan ciuman-ciuman kecil seluruh bagian kejantananku. Ciuman-ciuman itu kemudian disusul dengan jilatan-jilatan nikmat yang semakin menambah rangsangan di tubuhku. Andaikan aku tidak sedang berada di bawah pengaruh obat, tentu aku sudah dari tadi mencapai titik kepuasan karena rasa nikmat dan sensasi yang dihadirkan Nelly ke tubuhku. Ouah, benar-benar nikmat.

Rangsangan itu terus bertambah dan menjalari setiap senti tubuhku saat Nelly mulai memasukkan kejantananku ke dalam mulutnya dan mulai menghisapinya. Ia menghisap, menyedot dan menjilatinya seperti sedang menikmati sebuah es krim yang tidak akan pernah habis. Aku benar-benar menikmati permainan Nelly selama beberapa menit ke depan, sampai aku sudah benar-benar tidak tahan untuk tidak membalasnya. Aku kembali merebahkannya di ranjang dan menggerakkan tanganku ke bawah untuk menarik pertahanan terakhir tubuhnya. Kini kami sudah sama-sama telanjang dan siap untuk melanjutkan pertempuran kami di ranjang. Kembali aku membenamkan kepalaku di antara kedua belah pahanya, menciumi dan menjilati bibir kiri dan kanan kemaluannya. Nelly mendesah setiap kali aku menyentuh kewanitaannya dengan lidahku. Harum kewanitaannya benar-benar tercium menambah keindahan pemandangan di depan mataku, bulu-bulu kemaluannya tampak tercukur rapi di atas klitorisnya. Dan ke sanalah aku mengarahkan seranganku selanjutnya, aku mencumbu klitorisnya dengan kombinasi belaian lidah dan jari-jemariku. Tubuh Nelly semakin menggelinjang dan bergerak-gerak seperti cacing kepanasan. Ia kembali merengkuh kepalaku dan membenamkanya semakin dalam di daerah kewanitaannya sehingga aku susah bernafas dengan bebas.

Menit demi menit berlalu dan aku masih bermain di kewanitaannya, aku memberikan semakin banyak rangsangan kepada Nelly untuk membalas sensasi yang telah ia berikan kepadaku sampai akhirnya ia melonjak, mengejang dan melengkungkan tubuhnya sesaat. Ia telah mencapai orgasme pertamanya. Aku membiarkan ia menikmati gelombang orgasme pertamanya selama beberapa saat dengan terus memainkan lidahku dengan lembut di daerah sensitifnya. Untuk beberapa menit ke depan ia terbaring lemas karena gelombang orgasme yang telah melandanya. "Wow, you are wonderfull," katanya. Kami memang sering memakai bahasa Inggris untuk berkomunikasi satu sama lain, untuk berlatih memperlancar pemakaian bahasa Inggris kami yang agak jarang dipergunakan. Aku sendiri hampir dapat berbahasa Inggris dengan lancar karena aku bekerja di sebuah perusahaan asing yang memiliki banyak tenaga dari luar negeri.

Aku merebahkan tubuhku di sampingnya sambil mengecup mesra pipinya. Ia kemudian membalas dan kami pun mulai ber-French Kiss kembali. Ia menjulurkan tangannya ke bawah dan mulai mengusapi kejantananku kembali dan kembali memberikan sensasi yang luar biasa ke dalam tubuhku. Nelly lalu menegakkan badannya, bangkit ke posisi duduk dan kembali mengantar mulutnya untuk bermain-main dengan kejantananku. Aku menikmatinya sesaat sebelum akhirnya menarik tubuhnya ke atas tubuhku. Kami pun ber-sixty nine. Kali ini aku mulai memasukkan jariku ke dalam liang kewanitaannya, menggerakkannya dengan halus di dalam liang tersebut dan perlahan tapi pasti bergerak menuju titik G-Spotnya. Nelly kembali mengejang saat jariku menyentuh G-Spotnya, ia berhenti bermain dengan kejantananku untuk beberapa saat untuk menikmati rangsangan yang sedang melanda tubuhnya dari titik G-Spot tersebut. Aku dapat mendengarnya mendesah-desah pelan setiap kali aku menggerakkan jariku di dalam liangnya. Dan desahan itu semakin keras saat aku mulai menyertakan lidahku untuk membelai-belai klitorisnya dari luar.

Rangsangan yang menjalari tubuh kami rupanya sudah semakin hebat dan kami pun bergerak lebih lanjut untuk menyelesaikan permainan ini. Theres no way of turning back now Nelly bergulir ke sampingku, memutar posisi tubuhnya sehingga kami dapat berciuman kembali dan kembali menaikkan tubuhnya ke atas tubuhku. Tangannya menjulur ke bawah menggapai kejantananku untuk dibimbing menuju liang kewanitaannya. Ia mendesah kembali saat ujung kejantananku menyentuh permukaan kewanitaannya, ia menggesek-gesekkannya sebentar di bibir kemaluannya dan mulai menurunkan pantatnya menyambut kejantananku saat ia merasa posisinya sudah tepat. Ternyata foreplay yang lama ini belum cukup untuk membuat kejantananku dapat memasuki kewanitaannya dengan lancar tanpa halangan. Dinding-dinding kewanitaannya terasa begitu kencang menjepit batangku yang berusaha mencari jalan masuk. Rupanya Nelly pun merasakan hal yang sama, ia bergerak-gerak sedikit untuk mempermudah kejantananku mencari jalan. Dan akhirnya setelah beberapa menit bekerja keras seluruh batangku dapat tertanam dengan mantap di liang kewanitaannya.

Kami mendesah nikmat bersamaan dan terdiam sesaat saat ujung kejantananku terasa menyentuh ujung rahimnya. Kurasakan betapa dinding-dinding dalam kewanitaannya begitu erat menjepit dan memijat kejantananku, rupanya inilah gunanya mempelajari senam seks. Nelly pernah menceritakan kepadaku bahwa senam yang satu ini dapat melatih wanita mengatur otot-otot kewanitaannya untuk menghadirkan sensasi yang luar biasa bagi lawan mainnya. Sensasi tersebut berganti sensasi lainnya saat Nelly mulai menggerakkan pantatnya naik turun, membuat kejantananku bergerak keluar dan masuk liang kenikmatannya. Aku pun tak mau diam saja, aku mengangkat pantatku naik dan mendorong kejantananku melesak makin dalam saat Nelly menurunkan pantatnya. Aku mencoba menggesek G-Spotnya dengan kejantananku, dan rupanya berhasil. Tidak hanya itu saja, aku juga menggerakkan kedua tanganku untuk meremas-remas kedua bukit indah dengan putingnya yang tampak di depan mataku sesekali juga aku menghisap kedua puting itu bergantian untuk menambah rangsangan bagi kami berdua.

Nelly mendesah dan bergerak semakin seru setiap kali kejantananku menghantam ujung rahimnya. Semakin lama gerakan kami berdua semakin cepat dan semakin menguras tenaga, sampai akhirnya Nelly mengejang dan melengkungkan badannya kembali. Gelombang orgasme kedua telah melandanya. Ia tampak masih berusaha meneruskan gerakan-gerakan naik turunnya untuk menikmati orgasmenya yang kedua sebelum akhirnya merebahkan tubuhnya yang lemas di atas tubuhku dan terdiam untuk beberapa saat. Tubuhnya bermandikan keringat, padahal udara ruangan cukup dingin karena hari sudah mulai pagi dan AC yang menyembur kencang. Aku mengambil selimut yang berada di sampingku dan menebarkannya untuk menutupi tubuh kami berdua supaya tidak masuk angin.

"Kamu hebat, aku sudah dua kali sedangkan kamu belum juga," katanya memecah keheningan diantara kami.
"Mungkin ini karena pengaruh obat," jawabku.
"Ya, aku yakin narkoba lah yang telah menambah daya tahanku. Lets do our favorite style," katanya lagi.
Kebetulan kami memang punya gaya favorit yang sama yaitu gaya anjing, kami pernah membicarakan hal ini meskipun kami belum pernah melakukannya bersama. Kami hanya bercerita bahwa pernah melakukannya dengan partner kami sendiri-sendiri. Dari situlah aku tahu bahwa seks bukanlah hal yang asing baginya. Kami pun mengambil posisi untuk melanjutkan permainan kami (seperti mau lomba lari saja). Nelly mengambil posisi merangkak di atas ranjang dengan kedua tangan berpegangan pada sandaran ranjang sementara aku mengambil posisi di belakangnya dan mulai mengarahkan kejantananku untuk kembali memasuki liang kewanitaannya. Kali ini aku dapat menanamkan kejantananku di tempat tujuannya tanpa banyak perjuangan, tapi tetap saja terasa betapa otot liangnya meremas dengan kuat setiap senti batangku saat bergerak masuk.

Aku kembali menggerakkannya keluar masuk saat kurasa posisiku sudah mantap. Nelly pun ikut berpartisipasi aktif menggerakkan pantatnya ke kiri, kanan dan berputar-putar dengan erotis menyambut gerakanku Setiap gerakan menghadirkan rangsangan dan sensasi yang berbeda bagi kami berdua. Kami tidak bertahan lama dalam posisi ini karena dalam beberapa menit saja aku sudah merasakan gelombang orgasme yang kutunggu-tunggu akan segera melanda. Aku semakin mempercepat gerakanku dan membuat Nelly juga semakin mempercepat gerakannya. Akhirnya gelombang orgasme terakhir kami datang bersamaan dan kami masih terus bergoyang untuk menikmatinya sambil aku merasakan kejantananku berdenyut-denyut mengeluarkan lahar panas di dalam kewanitaan Nelly membasahinya sampai ke bibir bagian luar. Kami berdua terkulai lemas sesaat setelah gelombang orgasme itu melanda.

Aku membenarkan posisi tidurku agar tidak menindihnya, mengambil selimut dan kembali menyelimuti badan kami yang basah oleh keringat. Kami pun tertidur berpelukan untuk beberapa saat. Selang beberapa saat kemudian kami pun kembali berpakaian dan keluar dari kamar untuk kembali bergabung dengan teman-teman yang lain. Beberapa teman tampak memandang sesaat saat kami melangkah keluar dari kamar dan kemudian kembali dengan kesibukannya masing-masing. Aku menuju dapur untuk mencari minuman bagi kami berdua, pengaruh obat sudah tidak kurasakan lagi di kepalaku, hanya ada memori indah tentang apa yang baru saja terjadi di antara aku dan Nelly.

Aku bersandar di dinding dapur sambil merengkuh Nelly ke dalam pelukanku. Nelly pun merapatkan tubuhnya ke dadaku sambil sesekali mereguk minuman kaleng yang kuberikan. Kami memandangi sinar matahari yang mulai tampak menghiasi kaki langit. Pemandangan yang begitu indah tapi jauh lebih indah memori yang telah kami ukir semalam. Memori indah tersebut sampai kini masih ada di kepalaku walaupun aku sudah tidak tahu dimana Nelly kini berada. Kami putus hubungan dan aku kehilangan jejaknya beberapa bulan setelah malam di apartemen itu. Kabar terakhir yang kudengar bahwa ia akan segera menikah di akhir tahun ini, itu berarti tidak ada lagi kesempatan bagi kami untuk mengukir lebih banyak kenangan indah bersama. Well, tidak untuk bersama Nelly tetapi aku sendiri masih dapat mengukir banyak kenangan indah lain bersama wanita-wanita lainnya. Hanya saja apakah kenangan itu akan seindah kenanganku bersama dia? Thats another story guys and I promise to tell you if I have the chance So Well see about that See you later, thanks.

TAMAT




Komentar

0 Komentar untuk "Dunia malam - 2"

Posting Komentar

Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.

 

Rumah Seks Indonesia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Church by Brian Gardner Converted into Blogger by Bloganol dot com Modified by Axl Torvald