Hancurnya mahkota calon istriku - 2

0 comments

Temukan kami di Facebook
Venny terlihat pasrah, dengan air mata menetes membasahi pipinya, Dan si Gendut yang sudah nafsu sekali ,mulai mengesekan penisnya di vagina Venny. Venny gemetar. Si gendut mendesah desah "ohh.. memeknya licin!".

Aku melihat penis gendut, yang dia bilang kecil. Tapi aku rasa penisnya tak kecil benar, besarnya hampir sama dengan penisKu. kira kira 15 cm. Aku tak bisa membayangkan berapa besar penis si Ambon.

Tiba tiba Venny menjerit lirih "ahhggggg!. Sakittttt!. Stop!ampun!. ". Rupanya si gendut sudah menusukkan penisnya ke liang vagina Venny. Dan lalu memperkosanya dengan kasar. Tubuh Venny mengejang, dia menahan sakit. Perawannya yang selama ini di jaga, untuk malam pertama bersamaku telah hilang

Perih di vaginanya, dan perih di hatinya.

Gendut terus memperkosanya dengan sadis, dan tak mempedulikan jerit kesakitan Venny. Gendut menghentak keras keras. Dan Venny pun menjerit jerit "aghhh!sakit!ampun!.stop!sudah!sakit!". Jeritan Venny malah membuat Gendut tambah nafsu. dan terus dengan bengis memeperkosanya.

Sampai gendut, mengejang, dan menekan penisnya dalam dalam, di liang vagina Venny "ahh.. memek eloe memang enak!".

Lalu Gendut menatap Vagina Venny. Banyak cairan putih di liangnya yang membengkak, juga darah perawan Venny. "wah..gua untung besar nih, dapat

perawan china..", katanya.

Venny menangis sesugukkan. Hilang sudah kesuciannya. Aku benar benar geram melihatnya.

"Eh, bang Gendut, sono istirahat, gantian gua..", kata Gondrong. Dia sudah bugil total. penisnya mengacung, penisnya lebih besar sedikit dari si

gendut. Dan Si gondrong yang sudah nafsu ,dan tak tahan lagi langsung mengarahkan penisnya ke vagina Venny.

Kembali Venny menjerit lirih "aggghhhh!perihhhh! ahhh!". Vaginanya yang memar di hajar lagi oleh penis Gondrong. Gondrong terlihat benar benar

nafsu. Sambil memeperkosa Venny, dia menyedot nyedot buah dada Venny. Tubuh Venny mengeliat, dan gemetar, karena rasa sakit yang di deranya.

Venny terus merintih rintih "aghhh..perih!. sudah..ampun!! stop!sudah!". Gondrong pun tanpa peduli menghentak hentak keras. Tapi untung karena dia sangat bernafsu, tak lama Gondrong menengang dan dia ejakulasi. Kembali vagina Venny di sembur cairan kental dari penis Gondrong.

Venny terus menangis terisak isak. Tubuhnya di masuki penis cowok, tanpa bisa dia menikmatinya. Tubuhnya terkadang mengejet ,menahan sakit.

Lepas dari Gondrong, si Botak sudah siap menerkam. Tubuh botak sudah bugil dengan penis yang mengacung sepanjang kira kira 20 cm. Lalu penis itu di dekatkan ke muka Venny "jilati !cepat!", katanya.

Venny mengeram dan menolak. Botak, menarik rambutnya. Venny menjerit "ahhhggg!". pada saat itu penis Botak masuk di mulutnya. Venny meronta, dan

tangan kasar Botak segera meremas buah dada Venny sekerasnya. "aggguuuhuuh! Uffffff!", jerit Venny tertahan penis Botak ".

Botak terus bergoyang, dan memeprkossa mulut Venny. Venny tak bisa berbuat apa apa. Kedua tangan Botak memegang kepalanya. Lalu kepala Venny di

goyang maju mundur. Sambil mengeram, seperti macan kelaparan yang ingin memecahkan kepala mangsanya.

Venny hanya pasrah, dengan mata terpejam, kepalanya terus di goyang oleh Botak Kaki Venny tang terlunjur terbuka terkadang mengejang.
Setelah cukup lama, akhirnya, Botak menekan penisnya dalam mulut Venny ,dan mendiamkannya sesaat. "aghhh!..gua keluarrr!" dia mengeram.

Venny kemudian memuntahkan cairan sperma Botak. "ha..ha..ha.. kenapa..peju gua pahit yah!", kata Botak. Lalu Botak, mengambil sisa sisa spermanya yang di muntahkan Venny, lalu memeperkan di wajahnya.

Venny mengeliat meronta "cukup!cukup! tolong..hentikan..kalian. bangsatt" pekiknya.

"Plaak..plaak.." Botak menamparnya keras. Venny terhuyung, Dan menjerit "aduhhh!aduhh!. "dan kembali Venny menangis keras.

"eh udah Botak, nanti aja elo mampusin dia, sekarang giliran gua..", kata Tatto. Penjahat dengan tubuh penuh Tatto.

"Gak bisa, gua belum entotin Dia..", kata Botak. "tapi pan eloe udah keluar.. giliran gua dong.." balas Tatto. Mereka berdua ribut.

Akhirnya Gendut buka suara, "Eh, Tatto biarin aja dulu, entar juga giliran elo..".

Sepertinya Gendut itu pimpinan mereka, lalu Tatto mengalah. dan membiarkan Botak.

Botak tersenyum puas. Lalu Dia mulai memainkan vagina Venny. Dangan dua jarinya liang vaginanya di colok colok. Venny mengjang dan menjerit

"aghhh..sakit!perih..sudah..sudahh!". Tapi Botak terus saja, mencolok dan mengorek ngorek liang Venny. Liang vagina Venny yang memer terluka.

Venny terus mengeliat, dan menjerit lirih. Sampai nafsu Botak bangkit lagi, dan dia mulai memperkosa liang vagina Venny. Tanpa ada aba aba, Botak

menyodok penisnya ,di liang vagina Venny. "AGGHHHHH!.. sakittt!. Bajingan.. !aghhh!." Jarit Venny. Botak makin menghentak keras keras, tanpa peduli.

Venny terus di perkosa, Tubuhnya bergetar menahan rasa sakit. Botak pun tak hanya menghajar vaginanya. Buah dadanya juga di remas remas dengan keras. Jerit tangis Venny, hanya music indah, pembangkit birahi bagi Botak. Botak terus menekan penisnya dalam dalam. Dan Jerit Venny makin berubah menjadi jerit parau. Venny mulai kehabisan suara dan tenaga. Botak cukup lama memperkosa, Venny. Sampai Botak melepaskan spermanya.

Tatto sudah siap, dangan penis yang hampir sama dengan Botak besar. Dia menatap Vagina Venny, yang memar. "Wah ,botak elo gila juga yah..memeknya jadi brantakan gara gara elo..", katanya. Botak cengar cengir.Venny menatap lirih sama Tatto "ampun Bang.. saya gak kuat sakit.. jangan perkosa saya lagi!".

Tatto tersenyum "tenang aja, saya pelan pelan koq.. "katanya. Lalu penisnya di gesek di klitoris Venny yang bengkak ,kerena memar. Venny mengigit bibirnya. Dan "AGGHHH!sakitt! ampun! sudah..Bang!. kasihaniin..saya..agghh!".

Tatto mulai memeperkosanya, penisnya maju mundur pelan pelan. "Wah, memek elo udah di entot rame rame ,masih enak juga !", katanya. Penis itu seperti mengisi penuh ruang ruang di dalam vagina Venny. Dan Tatto sangat menikmati gesekan dindin liang vagina Venny.

Venny mengigit bibirnya dia diam, menahan sakit. Dan Tatto terus memeprkosanya pelan, tapi menyakitkan. Venny mengeliat ,dan kadang kakinya yang terbuka lebar terlihat mengejang.

Tak lama mulutnya mulai merintih lagi, tatkala Tatto mulai bergerak cepat. "aghhh!. Perihhh!.aghhh!". Tatto terus menghujamkan penis dalam dalam.

Tubuh Venny mengejang. Tatto mempercepat gerakan penis. Nafasnya mendengus. "gila memeknya panas..enak sekaliii!".

Dan Tatto membenamkan penisnya dalam dalam. nafasnya tersengal sengal, seperti habis lari maraton. "ohhh!. Enak sekali..", geramnya. Lalu Tatto

terduduk lemas di depan Venny. penisnya tampak mengecil.

Memek Venny terlihat semakin memar. dan sperma Tatto yang banyak membasahi liang sagamanya. Itu menambah rasa pedih di liang vaginanya. Venny terisak tubuh nya lemas ,lunglai.

"He minggir loe..", kata Ambon. "Ini cewek milik gua sekarang", kata Ambon lagi. Dan si Tatto beringsut pergi. Si Ambon memuka kolornya. Dan terlihatpenisnya. Hitam sepanjang 25 cm. Penis itu sangat besar. Venny memejamkan matanya.

Ambon mengusap usap penisnya. lalu penisnya itu, di arahkan tepat di depan liang vagina Venny. Tubuh Venny bergidik, Dia pasrah. Dan perlahan penis

itu di dorong masuk. pertama kepala penisnya. Venny menjerit lirih "AGHHHH!..sakit..". Venny merasa vagina mau pecah. Dan Ambon terus mendorong,

diserati jeritan Venny "AHGGGG!. SAKIT!! ".

Dan Akhirnya penis Ambon terbenam seluruhnya. Liang vagina Venny di terobos penis Ambon sepanjang 25 cm. Venny diam, nafasnya terengah engah.

"sakitt.. sudah..ampun!..", rintihnya lemah.

Ambom mengoyang ,menarik penisnya, dan mendorong masuk dengan cepat. Venny menjerit lagi. begitu terus, sampai Venny tak bersuara. Dia tak sadarkan

diri. Ambon terus memperkosanya. Memperkosanya terus walau Venny tak bergerak dan menjerit. Sampai Ambon mengelijing ,dan menyemprotkan spermanya di
liang vagina Venny.

Bersambung . . . . .




Komentar

0 Komentar untuk "Hancurnya mahkota calon istriku - 2"

Posting Komentar

Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.

 

Rumah Seks Indonesia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Church by Brian Gardner Converted into Blogger by Bloganol dot com Modified by Axl Torvald